Gubernur Maluku Hadiri Perayaan Idul Adha SMP 14 Ambon, Ini Pesan Ina Latu

AMBONKITA.COM,- Gubernur Maluku, Murad Ismal, didampingi istrinya Widya Pratiwi Murad Ismail, Ina Latu Maluku, menghadiri perayaan Idul Adha 1443 Hijriah yang diselenggarakan SMP Negeri 14 Ambon, Selasa (12/7/2022).

Perayaan Idul Adha ini dirangkai dengan peragaan Manasik Haji oleh siswa/siswi SMP 14, sekaligus penyerahan daging kurban oleh Gubernur Maluku kepada penerima.

Ketua Panitia Kurban SMP Negeri 14 Ambon, Murad Junior Ismail dalam laporannya menyampaikan haji dan berkurban merupakan satu kesatuan ibadah yang dilaksanakan saat hari Raya Idul Adha.

Kurban, kata dia, menjadi bentuk ibadah yang mengingatkan umat muslim terhadap perjuangan dan pengorbanan sosok Khalilullah Nabi Ibrahim AS beserta anak tercinta Ismail AS.

“Untuk itu pada hari ini kami panitia kurban SMP Negeri 14 Ambon dapat melaksanakannya yang dirangkai dengan praktek manasik haji sebagai bentuk implementasi program OSIS bidang Ketaqwaan terhadap Allah SWT. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban,” ungkapnya.

Anak bungsu Gubernur Maluku itu mengaku, dana yang terhimpun dalam pelaksanaan kurban sebesar Rp 80 juta. Dana ini digunakan untuk pembelian hewan kurban sejumlah 6 ekor sapi, dan pembiayaan seluruh rangkaian acara kurban yang dilaksanakan mulai dari pembentukan panitia hingga pada puncak acara hari ini.

“Perlu kami sampaikan pula, bahwa daging hewan qurban ini akan kami berikan kepada teman-teman siswa SMP Negeri 14 Ambon yang berhak menerima sebanyak 200 orang,” jelasnya.

PESAN INA LATU MALUKU

Di tempat yang sama, Ina Latu Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail menyampaikan pesan kepada siswa-siswi SMP Negeri 14 Ambon. Ia mengungkapkan, peran seorang ibu sangat penting dalam mendidik, membentuk karakter hingga terbentuk kepribadian anak yang baik dan berguna di masa depan.

Siswa/siswi terkhusus SMP Negeri 14 Ambon untuk selalu mentaati perintah agama, yaitu menunaikan shalat wajib lima waktu. Jangan sekali-kali melupakan shalat lima waktu, begitu pun mengaji dan tak lupa bersedekah.

“Berapa pun yang kita punya harus kita bersedekah. Saya selalu mengajari anak-anak saya untuk berapa pun rejeki atau berapa pun uang jajan yang diberikan papanya, mamanya atau siapapun yang memberikan, wajib untuk mengeluarkannya untuk mensedekahkannya. Bukan saya menyombongkan diri atau riak, tapi saya ingin ini menjadi hal yang positif dan pembelajaran bagi seluruh anak-anak kita,” ajak Widya.