Kantor Yayasan Pelangi, Markas Pelayanan HIV/AIDS Maluku Terbakar

AMBONKITA.COM-Kantor Yayasan Pelangi Maluku di Jalan dr. Kayadoe kawasan Kudamati Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon terbakar pada Senin (3/5/2021) sekitar pukul 08.45 WIT.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran gedung yayasan yang bergerak di bidang kesehatan itu. Gedung yang terbakar ini berada di depan RSUD dr Haulussy Ambon.

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, IPTU Izak Leatemia menjelaskan berdasarkan keterangan salah seorang saksi Charles Matatula, sekitar pukul 08.45 WIT, ia sedang berjualan di depan RSUD dr Haulussy.  Tiba-tiba seorang pengunjung warung berteriak ada kebakaran gedung.

Setelah melihat peristiwa itu, saksi Charles juga berteriak ke petugas medis di RSUD untuk sama sama-sama memadamkan api. Warga bersama-sama langsung memadamkan kebakaran secara manual dengan peralatan seadanya.

Tak lama setelah kebakaran, empat unit mobil Pemadam Kebakaran Kota Ambon dikerahkan untuk memadamkan api di Kantor Yayasan Pelangi Maluku itu. Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.06 WIT.

Izak mengatakan saksi juga menjelaskan saat kejadian, dipastikan belum ada aktivitas di gedung tersebut. Belum ada pegawai atau orang yang datang.

“Sementara sumber api berawal dari pojok rumah sebelah kanan dan belum bisa dipastikan apa penyebab kebakaran itu,” kata Izak.

Izak menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Untuk kerugian material belum dapat dipastikan secara jelas.

“Namun akibat kebakaran ini hanya sebagian barang yang sempat diselamatkan, yang lainnya terbakar. Sementara indikasi terjadinya kebakaran belum dapat dipastikan lebih jelas,” kata Izak.

Yayasan Pelangi Maluku dengan Direkturnya Ny. Rosano Penturry. Yayasan ini bergerak di bidang pelayanan kesehatan terutama konsen pada masalah HIV/AIDS di Maluku.

Bangunan Kantor Yayasan Pelangi Maluku tersebut merupakan milik Dr Maya Usmani dan disewakan kepada Ny. Rosano Penturry. Aktivitas pada Kantor Yayasan Pelangi Maluku diketahui sudah berjalan dari 2016.

Editor : Hamdi