AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku, Irjen Pol Refdi Andri, mengaku akan menggerakkan personil Polres Pulau Buru untuk menindak tegas para Penambang Emas Tanpa Ijin (PETI) yang masih beroperasi di Kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru.
Hal itu disampaikan saat menerima kedatangan sejumlah tokoh adat Kabupaten Buru di ruang kerjanya, Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Kamis (26/11/2021).
Dalam pertemuan itu, para tokoh adat ini mengeluhkan pencemaran lingkungan yang terjadi di sana, khususnya di wilayah sungai Anahoni. Mereka mengaku penggunaan bahan kimia berbahaya marak terjadi.
Menanggapi keluhan para tokoh adat tersebut, orang nomor 1 Polda Maluku ini berjanji akan meminta Kapolres Pulau Buru untuk melakukan penindakan.
“Persoalan Gunung Botak tetap menjadi tanggung jawab kita bersama, kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin selama ini antara aparat keamanan dengan tokoh adat di Pulau Buru,” katanya.
Ia mengakui masih terdapat sejumlah oknum masyarakat yang diam-diam melakukan pengolahan emas secara ilegal. Mereka bahkan nekat menggunakan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat.
“Walaupun kita tau bersama masih ada juga oknum yang main kucing-kucingan untuk mencari keuntungan pribadi dengan menambang emas menggunakan bahan sianida, merkuri, yang merupakan zat berbahaya,” ujarnya.
Mantan Kakorlantas Polri ini berharap kekayaan alam yang ada di Gunung Botak kiranya dapat memberikan manfaat bersama kepada masyarakat yang mendiami Pulau Buru.
“Oehnya itu kami harap Gunung Botak dapat dikelola dengan baik karena apabila salah dalam pengelolaannya maka dampak buruknya akan dirasakan oleh anak cucu kita dikemudian hari,” ingatnya.
Mengenai pencemaran lingkungan akibat pengelolaan emas secara ilegal dengan menggunakan bahan kimia, Kapolda berjanji akan menggerakkan Polres Pulau Buru untuk melakukan tindakan kepolisian.
“Kita akan gerakan Polres Pulau Buru untuk menindak mereka yang melakukan tindakan pencemaran di kawasan Gunung Botak dan sungai Anahoni saat ini, olehnya itu kami meminta dukungan dari semua tokoh adat yang ada,” pintanya.
Untuk diketahui, pada kesempatan itu, para tokoh adat di Pulau Buru itu juga menyatakan sikap mendukung semua proses penataan dan regulasi yang dilakukan Pemerintah terhadap Gunung Botak ke depan.
Penulis: Husen Toisuta
AMBONKITA.COM,- Menjelang akhir tahun 2024, PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung…
AMBONKITA.COM,- Dukung program ketahanan pangan nasional, Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, memimpin kegiatan…
AMBONKITA.COM,- Jelang Pilkada serentak, DPRD Provinsi Maluku mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku untuk segera menyelesaikan…
AMBONKITA.COM,- Sebanyak 70 peserta seleksi Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Gizi…
AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, memantau jalannya kampanye akbar yang digelar pasangan…
AMBONKITA.COM,- Terdakwa kasus persetubuhan anak di bawah umur berinisial PH, divonis bersalah. Kakek 71 tahun…