Tiga Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan ke Pantai Gumumae, Seram Bagian Timur

AMBONKITA.COM,- Tiga Pohon besar tumbang di jalan akses masuk ke Pantai Gumumae, Desa Sesar, Kecamatan Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (25/2/2021).

Pohon ini tumbang karena angin kencang dan hujan lebat yang melanda Kota Bula pada Rabu, (24/2/2021) malam.

Akibatnya menghambat aktivitas mahasiswa yang melakukan perjalanan ke kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ita Wotu Nusa di kawasan ini.

Bukan itu saja warga yang ingin berenang ke pantai juga tidak bisa melewati pohon besar yang tumbang ini.

Sarajudi, dan keluarga yang ingin berwisata ke pantai Gumumae namun terpaksa mengurungkan niatnya. 

”Harusnya pihak dinas segera tanggap untuk membuka akses jalan, kalau begini kesulitan kita,” kata Sarajudi kepada ambonkita.com

Selain itu siswa SMK Negeri Tiga Bula juga kesulitan saat berjalan ke sekolah, Kamis pagi tadi.

“Dua Dinas ini harus segera membersihkan pohon tumbang tersebut dari jalan. Ini tugas dan tanggung jawab mereka. Jangan diam dengan kondisi seperti ini.

Mahasiswa yang mau ke kampus terhambat aktivitasnya, siswa-siswi SMK Negeri Tiga Bula panik. Belum lagi masyarakat di sekitar sini,” ucapnya.

baca juga : https://ambonkita.com/tukar-menur-dan-derita-warga-kep-aru-maluku/

Ritna, satu mahasiswa STKIP IWN merasa terhambat saat melakukan perjalanan ke kampus karena ruas jalan utama menuju kampung tersebut terhadang pohon.

“Kami merasa terhambat aktivitas kampus  pagi ini, tapi mau bagaimana, ini kondisi alam,” ucapnya.

Sementara Sandy, siswa SMK Negeri Tiga Bula mengaku panik saat melakukan perjalanan pagi ke sekolah.

“Katong (kami) takut e. Saat lewat baru lia (lihat) pohon-pohon besar itu di jalan,” ucapnya.

antauan di lapangan,  sebanyak tigapohon yang tumbang menghalangi  jalan di kawasan Gumumae ini.

Pohon tumbang itu juga menyebabkan, talud di bibir jalan kawasan Gumumae terbongkar, karena akar pohon yang tercabut. 

Untuk membuka akses jalan warga berupaya memotong pohon dengan parang,  baru satu pohon yang dapat dibersihkan warga untuk dijadikan akses masuk.

Warga kemudian menggunakan gergaji sensor untuk memotong pohon besar ini.

Baru sekitar Pukul 08.00 WIT pihak Dinas Lingkungan berhasil membuka akses jalan ini.(*)

Penulis : Sofyan Kastella

Editor : Insany Syahbarwaty