AMBONKITA.COM,- Mantan Narapidana Terorisme (Napiter) dan simpatisan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Maluku, akhirnya berikrar untuk bergabung dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kurang lebih 10 mantan Napiter dan sisanya simpatisan anggota JI akhirnya bergabung yang dirangkai dalam kegiatan Pelepasan Bai’at dan Ikrar setia kepada NKRI. Kegiatan dilaksanakan oleh Detasemen Khusus Anti Teror (Densus AT) 88 di Kota Ambon, Senin (30/1/2023).
Kepala Densus AT 88 Irjen Pol Marthinus Hukom, mengatakan, mencintai negara harus dianalogikan sebagai salah satu bentuk cinta terhadap diri sendiri. Mencintai negara bukan untuk mengkultuskan.
“Karena kita tidak bisa mengelak kita lahir menjadi warga Indonesia kita juga tidak bisa mengelak ada realitas sosial dimana munculnya entitas politik yang bernama Indonesia,” katanya.
Hukom juga menganalogikan mencintai negara ibarat cinta terhadap rumah sendiri. Sehingga bila rumah itu ditempati maka tentu akan dijaga dari bentuk-bentuk kerusakan.
“Jadi hari ini saudara-saudara saya saat ini telah menunjukkan kecintaan mereka terhadap negara, mereka telah komitmen merubah cara berpikir dan hati mereka bagaimana melihat Indonesia,” jelasnya.
Hukom mengajak Pemerintah dan semua pihak agar dapat melakukan pendekatan dan pembinaan kepada para mantan Napiter dan simpatisan anggota JI di Maluku.
“Pada prinsipnya pendekatan yang kita lakukan adalah pendekatan secara personal dan kita bangun kesadaran bersama mereka untuk kembali mencintai Republik Indonesia, mencintai sistem negara yang sudah diakui secara luas oleh semua elemen masyarakat, lalu kemudian mencintai kemanusiaan,” tambah Hukom kepada wartawan.
Jenderal bintang 2 Polri di pundaknya itu mengaku selama ini simpatisan JI membangun eksklusivitas yang memisahkan diri, baik secara kesadaran batin maupun fisik dengan warga masyarakat yang lain.
“Nah ini yang kita bangun supaya mereka kembali menjadi warga negara yang bisa berbaur dengan masyarakat secara luas,” harapnya.
BACA JUGA: Mantan Teroris Gelar FGD Tentang Bahaya Masuknya Paham Radikal di Malteng
Selain itu, Hukom mengaku pihaknya selalu memberikan pemahaman untuk memaknai bagaimana rasa cinta dan penghormatan kepada tanah air, atau pengakuan kepada Pancasila yang telah diterima segala pihak.
“Pancasila itu adalah kesepakatan hidup berbangsa dan bertanah air. Selama ini mereka menganggap atau mereka sering didoktrin dengan mengatakan kalau Pancasila itu adalah demokrasi negara baru,” ujarnya.
Pancasila, kata Hukom, berbeda dengan agama. Pancasila diibaratkan seperti rumah besar yang ditinggali. Sehingga menjadi kewajiban untuk mencintai dan merawatnya agar tidak rusak.
“Ketika kita mencintai negara kita, menjadi orang Indonesia, kita tidak kekurangan sedikitpun Keislaman kita. Ketika kita mencintai Indonesia kita tidak kekurangan sedikitpun Kekristenan kita. Ketika kita mencintai Indonesia menjadi warga negara Indonesia kita tidak sedikitpun kehilangan Kemalukuan kita.”
“Nah konsep berpikir seperti itu, terus kita angkat sehingga mereka tetap menjadi warga negara, mereka juga Islam yang baik begitu juga dengan saudara-saudara kita yang mungkin melihat negara kita dengan posisi yang berbeda, yang melihat Ambon yang baik, yang melihat Maluku yang baik, seorang Papua yang baik dalam konteks berbangsa dan bernegara,” harapnya.
Page: 1 2
AMBONKITA.COM,- Menjelang akhir tahun 2024, PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung…
AMBONKITA.COM,- Dukung program ketahanan pangan nasional, Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, memimpin kegiatan…
AMBONKITA.COM,- Jelang Pilkada serentak, DPRD Provinsi Maluku mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku untuk segera menyelesaikan…
AMBONKITA.COM,- Sebanyak 70 peserta seleksi Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Gizi…
AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, memantau jalannya kampanye akbar yang digelar pasangan…
AMBONKITA.COM,- Terdakwa kasus persetubuhan anak di bawah umur berinisial PH, divonis bersalah. Kakek 71 tahun…