AMBONKITA.COM,- CT, sukses ngeprank seantero warga, khususnya para orang tua di kota Ambon. Kisahnya yang nyaris diculik Orang Tak Dikenal (OTK) di Passo, itu ternyata bohong belaka.
Cerita gadis 12 tahun yang selamat dari aksi penculikan dua OTK pada Senin (9/1/2023) siang, itu viral di media sosial. Polisi bahkan mengusut kasus tersebut.
Usut punya usut, ternyata cerita siswi ini dibuat hanya untuk membohongi sang nenek dan keluarganya. Kisah itu dikarang karena takut kena marah akibat pulang kelamaan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan/interogasi yang dilakukan oleh anggota reskrim, korban menjelaskan kejadian yang diceriratakan itu tidak benar atau bohong,” kata Kapolsek Baguala, AKP Meity Jacobus, Rabu (11/1/2023).
Kepada polisi, korban mengaku sebenarnya ia keluar rumah untuk bertemu temannya, bukan belanja di swalayan di Passo.
“Sebenarnya korban keluar untuk bertemu temannya. Karena terlalu lama dia sudah takut pulang, sehingga dia mengarang cerita itu untuk alasan kepada nenek dan keluarganya,” kata Meity.
Meity mengaku cerita CT sempat viral di medsos. Kisahnya itu telah membuat masyarakat merasa resah terhadap keberadaan anak-anak mereka.
Sebelumnya diberitakan, korban nyaris diculik dua OTK. Peristiwa itu terjadi di depan Indomaret samping Rumah Sakit Hative, Passo Ambon.
Korban mengaku sekira pukul 11.00 WIT seusai pulang sekolah, ia pergi ke rumah neneknya di Kompleks Inakaka. Setelah makan dan mengganti pakaian seragam, sekira pukul 13.00 WIT korban pergi belanja di Indomaret, Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat keluar dari Indomaret, korban melihat dua OTK. Mereka berdiri di depan swalayan itu menggunakan karpus, menutupi wajah. Saat korban hendak kembali ke rumah nenek, salah satu pelaku menghampiri dan menutup mulut korban menggunakan sapu tangan. Disaat bersamaan ada seorang warga yang tidak dikenal datang dan memukul para pelaku.
“Saat itu kedua pelaku langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor roda dua menuju ke arah kota. Pada saat itu korban langsung dibawa ke rumah neneknya yang berada di kompleks Inakaka. Korban sempat merasa pusing akibat wajahnya yang sempat ditutupi oleh sapu tangan oleh pelaku,” kata Meity Jacobus.
Mantan Kapolres Sirimau ini mengaku terkait peristiwa tersebut, pihak keluarga tidak membuat laporan polisi. Mereka mengaku korban telah berhasil diselamatkan.
“Pihak keluarga tidak membuat laporan polisi dengan alasan yang penting anak mereka tidak apa-apa,” ujarnya.
Meski keluarga korban tidak membuat laporan polisi, namun Meity mengaku pihaknya tetap merespon masalah tersebut.
“Kami juga akan turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan arahan agar anak-anak berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal, dan tidak boleh menerima ajakan dan iming-iming dari orang yang tidak dikenal,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
AMBONKITA.COM,- Menjelang akhir tahun 2024, PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung…
AMBONKITA.COM,- Dukung program ketahanan pangan nasional, Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, memimpin kegiatan…
AMBONKITA.COM,- Jelang Pilkada serentak, DPRD Provinsi Maluku mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku untuk segera menyelesaikan…
AMBONKITA.COM,- Sebanyak 70 peserta seleksi Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Gizi…
AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, memantau jalannya kampanye akbar yang digelar pasangan…
AMBONKITA.COM,- Terdakwa kasus persetubuhan anak di bawah umur berinisial PH, divonis bersalah. Kakek 71 tahun…