AMBONKITA.COM,- Sejumlah jurnalis, mahasiswa, akademisi, aktivis dan para komunitas di kota Ambon mengikuti pelatihan cek fakta untuk melawan misinformasi dan disinformasi dalam program Democracy Resilience (Demres), atau ketahanan demokrasi di Provinsi Maluku.
Kegiatan yang berlangsung di gedung Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon, Sabtu (27/8/2022), ini digelar Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM), kerjasama The Asia Foundation (TAF) dan Resilient Government.
Pada pelatihan cek fakta, para peserta mendapatkan trik-trik ataupun menggunakan tools-tools google dalam mengungkap informasi beredar di tengah masyarakat yang misinformasi maupun disinformasi.
Zairin Salampessy, Trainer Cek Fakta Bersertifikasi Google, mengatakan, kegiatan yang ada kaitannya dengan literasi terkait melawan misinformasi dan disinformasi perlu diperbanyak.
“Karena memang biasanya menjelang entah itu Pemilu Pilpres Pilkada dan lain-lain itu akan banyak misinformasi dan disinformasi yang beredar,” kata dia.
Ia mengaku, dari berbagai pengalaman yang ada, akan banyak informasi berseliweran di media sosial menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
“Biasanya juga seiring dengan kondisi semakin memanas menjelang Pilpres Pilkada itu akan ada banyak informasi yang sebenarnya itu isinya misinformasi dan disinformasi,” ungkapnya.
Misinformasi dan disinformasi dalam pemilu akan banyak beredar untuk menjatuhkan lawan politik atau sebagai pencitraan semata.
“Itu pasti akan muncul. Karena itu perlu teman-teman entah itu jurnalisme warga atau jurnalis melakukan cek fakta terkait dengan informasi yang didapat, apalagi kaitannya dengan pemilu karena pasti ada banyak orang yang memiliki kepentingan di situ,” pintanya.
BACA JUGA: AMSI Maluku – Malut Deklarasi Lawan Berita Hoax
Cek fakta, kata Zairin, penting dilakukan untuk melawan berbagai informasi hoax atau tidak benar.
Discussion about this post