AMBONKITA.COM,- Sekitar 150 orang Banda Eli yang berhimpun dalam rombongan Basudara Wandan, yang bertolak dari Pelabuhan Tual menggunakan Kapal Pelni KM Ngapulu, akhirnya tiba di Pelabuhan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (16/6/2022) pagi pukul 06.45 WIT.
Ini menjadi catatan sejarah, bahwa setelah 401 tahun, sejak leluhur orang Banda Eli/Wandan terusir dari Kepulauan Banda akibat ulah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perusahaan Hindia Timur Belanda, hari ini anak cucunya kembali hadir di tanah ini.
Ada haru dan air mata, begitu rombongan Raja Wandan Haji Udin Latar dan para sesepuh masyarakat Banda Eli serta Anggota DPRD Maluku Amir Rumra dan ratusan warga menjejakkan kaki di pelabuhan Banda Neira.
Kehadiran mereka untuk melakukan napak tilas sejarah, sekaligus menjalin tali silaturahmi serta mempererat hubungan kekerabatan “Orang Basudara” dengan saudaranya yang menetap di Banda ini.
Rombongan ini adalah keturunan langsung dari sekitar 300 orang asli Kepulauan Banda yang selamat dari pembantaian VOC Tahun 1621.
Kehadiran mereka langsung disambut upacara adat masyarakat Banda serta pementasan tarian cakelele bahkan situasi emosional penuh tangis haru turut mewarnai pertemuan diatas jembatan Banda Neira ini.
Kedatangan orang Wandan ini merupakan sebuah agenda penting dari rangkaian kegiatan nasional Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022, yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, sebagai upaya mempertemukan kembali masyarakat Banda Eli dan masyarakat Banda Neira.
BACA JUGA: Wagub Harap Inovasi Pesta Kenari BPOM Ambon Bantu UMKM di Maluku
Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022 yang menyinggahi sejumlah titik jalur rempah di tanah air, diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan akan jati diri daerah-daerah di Indonesia dan memperkuat jejaring interaksi budaya antar daerah sehingga memperteguh ikatan ke-Indonesia-an.
“Penjajah memisahkan kita tetapi Jalur Rempah mempersatukan kita,” ujar Staff Ahli Dirjen Kebudayaan Lefidus Malau, dalam sambutan mewakili pihak Kemendikbudristek.
Secara lantang di atas jembatan Banda Neira, Udin Pasole Rumra berujar, “selama 400 tahun keluarga Wandan ada di Kei, dan hari ini momentum yang sangat besar untuk kumpul bersama Basudara di sini.”
Discussion about this post