Maluku Masih Zero Penyakit Cacar Monyet

AMBONKITA.COM,- Kasus monkey pox atau penyakit cacar monyet hingga saat ini masih dalam batas zero alias aman di 11 kabupaten/kota di provinsi Maluku.

Demikian disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Dr. Samsila Mona Rumata, menyikapi fenomena serta kasus monkey pox yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Pernyataan tersebut juga disampaikan sebagai respons atas berbagai isu serta opini yang berkembang di masyarakat, khususnya provinsi Maluku.

“Namun demikian kami secara instansional akan tetap mewaspadai penyebaran dari kasus ini (monkey pox) pada semua pintu masuk transportasi mulai dari bandara, pelabuhan dan juga terminal terhadap setiap orang yang keluar dan masuk provinsi Maluku dengan pihak-pihak terkait. Hal ini untuk memastikan provinsi Maluku tetap aman dan bersih dari penyebaran virus ini,” kata Samsila Mona Rumata melalui siaran persnya, Minggu (22/9/2024).

Ia menegaskan, informasi mengenai 1 pasien dengan gejala kelainan kulit di Rumah Sakit Siloam Ambon yang diberitakan suspect monkey pox pada 5 September 2024 lalu, hanyalah hoax atau tidak benar.

Tak hanya itu, informasi lainnya yakni 4 pasien di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr. FX Suhardjo Ambon yang terjangkit monkey pox juga dinyatakan negatif. Hasil ini diterima setelah dilakukan pemeriksaan laboratoris (laboratory check) PCR. 4 pasien yang dirawat hanyalah diagnosa Varicella (cacar air).

“Untuk kepentingan penanganan cepat “fast disclaimer” atas dugaan persebaran penyakit tersebut sudah dilakukan pemeriksaan laboratoris dan hasilnya adalah semua pasien tersebut dinyatakan negatif,” ungkapnya.

Cacar monyet atau penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox dapat menular dari hewan ke manusia, dan dari manusia ke manusia.

“Bahwa hingga saat ini provinsi Maluku dengan 11 kabupaten/kota dapat disimpulkan masih dalam batas zero kasus monkey pox,” tambahnya.

Dinas kesehatan sebagai leading sektor pembangunan kesehatan di provinsi Maluku, kata Mona, menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap selalu waspada dengan langkah-langkah pencegahan. Yaitu memperhatikan protokol kesehatan, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan, memakai masker dan bila ada gejala langsung memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Ia menjelaskan, monkey pox (MPox) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, sebuah spesies genus orthopoxvirus. Penyakit ini adalah penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia lewat kontak erat dengan penderita MPox termasuk melalui kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit serta kontak seksual.

Gejala penyakit ini biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesu kulit. Ruam biasanya 1-3 hari demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening hingga nanah kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

“Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan, ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki serta dapat ditemukan juga di mulut, alat kelamin dan mata,” pungkasnya.

Editor: Husen Toisuta

BACA BERITA TERKINI AMBONKITA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS