Categories: Opini

Mengenal Kerbau Moa, Jangan Biarkan Punah

Share

Catatan perjalanan Saadiyah Uluputty ke Maluku Barat Daya

Suatu saat, ketika  kunjungan spesifik komisi IV ke Taman Nasional Baluran di Jawa Timur dan melihat kerbau India dan Afrika, saya jadi teringat kerbau Moa di Pulau Moa, Kabupaten  Maluku Barat Daya (MBD).  Saat itulah saya bertekad Bimbingan Teknik Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan berikutnya saya harus  tetapkan di Maluku Barat Daya.

Apalagi  saya belum pernah ke Moa, untuk  melihat dan menyaksikan seperti apa bentuk dan rupanya,  namun cerita tentang kerbau Moa, kerap   saya dengar dari  anggota DPRD Propinsi Maluku yang berasal dari kabupaten  MBD  saat saya masih  menjadi anggota DPRD Propinsi Maluku.  Semy Letelay,  Melki Frans, Anos Yermias dan   Aleka Orno  adalah putra asli MBD yang seringkali  bercerita tentang keunggulan kerbau Moa.

Maka keputusan ke Moa adalah pilihan tepat bagi saya sebagai Anggota DPR RI Dapil Maluku.

Bersama rombongan yakni saya,  Kepala Balai Besar Vertenier Maros Kementrian Pertanian, dokter hewan, dan dua staf kementrian, kami tiba di Pulau Moa pada 17 Mei 2022 dan  tinggal selama tiga  hari di MBD.

Saat mendarat saya memandang ke pulau kecil nampak terlihat hutan savana alami dan gunung tanpa pohon. Dalam hati saya bergumam mungkin ini yang disebut gunung kerbau.

Selasa, 17 Mei 2022, Pesawat Trigana Air melaju dengan lancar tanpa goncangan dari Ambon ke Moa dalam waktu tempuh 1 jam 20 menit dan mendarat mulus di Bandara Imsula, di Pulau Moa.  Keluar dari ruangan kedatangan sejumlah pejabat teras Pemkab MBD mulai dari Asisten  II, Kadis Pertanian Pemda MBD, tokoh adat serta  Pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  MBD sudah menyambut dengan batata adat tanah Kalwedo.  Kami diterima sebagai ucapan selamat datang dan rasa persaudaraan.

Dari bandara menuju  Kantor Pemerintah Kabupaten MBD, saya dan tim  bertemu Sekda dan menyampaikan kehadiran kami di MBD. Dengan rasa hormat dan apresiasi atas kedatangan kami,  Sekda menyampaikan akan membuka acara kami pada Rabu, 18 Mei 2022 di Aula Serbaguna Kota  Tiakur, Ibukota MBD.

Saya senang dan bahagia disambut dengan baik di MBD, meski ini adalah kali pertama saya ke MBD.

Kami diantar oleh Kadis Pertanian untuk makan siang di Resto Ina Nara tak jauh dari kantor Bupati. Saya membayangkan akan menyantap ikan garopa segar dan sayur bunga pepaya serta keladi rebus khas MBD. Benar saja ikan segar itu terhidang di meja makan.

Di hari kedua, waktunya kami bertemu dengan para peternak. Setidaknya hadir  150 peternak  dari Pulau Moa, Pulau Leti dan sekitarnya. Sekda dalam sambutannya menyampaikan komoditi andalan di MBD selain kerbau Moa,  juga ada domba kisar dan kambing Lakor.

Sekda menyampaikan beberapa catatan dan harapannya kepada kami agar memperhatikan dan ikut memperjuangkan pengembangan kerbau Moa untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di MBD.

Kepala Balai Besar Kementrian Pertanian Risman Mangidi menyampaikan bahwa sebagai Satker Peternakan Indonesia Tengah dan Timur, kunjungan ke Moa sangat berarti baginya. Dengan datang langsung melihat potensi peternakan di MBD  yang  memiliki kekhasan tersendiri yaitu kerbau Moa, kambing lakor dan domba kisar, dirinya akan menyampaikan laporan ini ke atasannya yaitu Direktoral Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Saya menyampaikan sambutan bahwa kehadiran saya ke MBD  dalam kapasitas sebagai wakil rakyat yang menerima dan menanggung amanah rakyat. Sebagai anggota DPR perwakilan Maluku yang berada di komisi IV, saya harus bisa datang melihat dan mendengar aspirasi masyarakat dan ikut mencari solusi dalam perjuangan di Senayan.

Tentang kerbau Moa, yang Tuhan anugerahkan rahmat adanya menjadi berkat bagi masyarakat di MBD tak boleh hilang dan punah, karena  menjadi kehidupan dan tabungan bagi masyarakat.

Bimtek ini menjadi instrumen menyampaikan ilmu dan pemahaman, juga mengubah mindset agar memiliki  pola pikir maju dan mandiri dengan senantiasa meningkatkan skill dan pemahaman masyarakat.

Selain itu memahami aturan dan regulasi yang harus diketahui masyarakat, penggunaan obat yang tepat untuk penyembuhan ternaknya, tata kelola pengorganisasian, serta kelembagaan UPT Teknis peternakan yang mesti ada di Moa.

Hal terpenting yang selalu disampaikan adalah mengapa pemerintah kurang memperhatikan pengembangan kerbau Moa padahal sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pertanian nomor 2911 /Kpts/OT.150/6/2011 tanggal 17 Juni 2011.

Setiap tahun, kerbau Moa mati dalam jumlah yang banyak terutama di musim kemarau dari bulan Juni hingga September. Untuk meminimalisir itu pemerintah harus membangun infrastruktur pendukungnya, diantaranya yang  terpenting adalah penyediaan air.

Dalam kunjungan ini ada  hal lain  yang kami temui yakni  soal jual beli hewan yang dijual dengan harga murah. Seekor kerbau dihargai dengan harga 7 juta hingga 10 juta dengan Berat 300 – 500 kg. Peternak yang butuh uang untuk kehidupan ataupun menyekolahkan anaknya harus rela melepaskan ternaknya dengan harga murah.

Belum ada koperasi ataupun BUMD khusus yang mengatur tentang tata kelola dan pemasaran ternak komoditi unggul Maluku ini. Masyarakat banyak mengeluhkan soal regulasi dan perijinan yang harus diselesaikan.

Karena itu, perhatian pemerintah baik pusat, propinsi dan kabupaten harus lebih serius lagi mengelola dan menjaga kerbau Moa agar tidak punah.

Saat meninggalkan pulau dengan seribu kerbau ini, saya bertekad kerbau Moa tak boleh punah, salah satu upaya yang harus didorong ke pemerintah pusat adalah menetapkan MBD sebagai wilayah bibit kerbau Moa, oleh karena itu harus dibangun UPT pembibitan wilayah Indonesia Timur.

Dengan begitu kita bisa menjaga kerbau Moa berkembang dan tidak mengambil bibit dari India dan Brazil ataupun Afrika.

Jika ada dalam negeri yang menjadi kebanggaan mengapa harus impor ? begitu pikir saya. Kerbau Moa ciri khas MBD yang harusnya lestari.

Editor : Insany

Recent Posts

Miliki 13 Paket Narkotika Tiga Pemuda di Ambon Diringkus

AMBONKITA.COM,- Aparat Direktorat Reserse Narkoba Polda Maluku mengamankan tiga orang pemuda secara terpisah di kota…

05/19/2024

Puluhan Calon Taruna Akpol Maluku Tes CAT Penalaran Numerik dan Wawasan Kebangsaan

AMBONKITA.COM,- Sebanyak 54 orang Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) Panda Maluku, menjalani tes Computer…

05/18/2024

Buruh Bangunan di Ambon Diparangi OTK

AMBONKITA.COM,- Muhamad Amin Notanubun, seorang buruh bangunan diparangi orang tak dikenal (OTK) di pangkalan ojek…

05/18/2024

Jelang Pilkada, Yani Kubangun Ajak Media tidak Menebar Kebencian

AMBONKITA.COM,- Menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada), jurnalis senior Maluku, Muhammad Yani Kubangun, mengajak media…

05/18/2024

Raja Dullah Kota Tual Ajak Warga Jaga Kamtibmas

AMBONKITA.COM,- Rat atau Raja Dullah, Kota Tual, Bayan Renuat, menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama aparat…

05/18/2024

Calon Taruna Akpol Tes Akademik CAT, Kapolda: Tes Dipantau Langsung oleh Pengawas Eksternal dan Mabes Polri

AMBONKITA.COM,- Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di wilayah Polda Maluku mengikuti tes Computer Assisted Test…

05/18/2024