AMBONKITA.COM,– Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah menyebabkan terjadinya peningkatan penduduk miskin di Kota Ambon.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy dalam sambutannya yang dibaca Asisten III Sekretaris Kota, Rina Purmiasa, mengaku, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, angka kemiskinan kota Ambon mencapai 23,67 ribu jiwa atau 5,02 persen dari total penduduk 347.288 jiwa.
“Angka ini mengalami peningkatan 1,52 ribu jiwa, atau 0,51 persen dari jumlah penduduk miskin tahun sebelumnya yakni 22,15 ribu, atau 4,51 persen,” kata Rina saat mewakili Wali kota Ambon membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Penanggulangan Kemiskinan Kota Ambon 2022, di Marina Hotel, Senin (21/3/2022).
Dampak pandemi covid-19, lanjut dia, telah membuat pertumbuhan ekonomi kota Ambon mengalami kontraksi pada kisaran -1,95 dari 5,78 persen.
Selain itu, pandemi juga membuat pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam penanganan pengentasan kemiskinan, karena anggaran pembangunan mengalami refocusing.
“Hal itu membuat target prioritas pembangunan tidak dapat berjalan dengan baik sesuai perencanaan program dan kegiatan bantuan pemberdayaan keluarga miskin dan bantuan sosial,” terangnya.
Kendati begitu, Wali kota mengaku upaya pencegahan dan penanganan kemiskinan tetap harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkesinambungan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan prioritas daerah yang diimplementasi dalam rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui RPJMD 2017 – 2022 dan arah kebijakan pembangunan 2023-2026, lanjut dia, masih menetapkan pengentasan kemiskinan menjadi target prioritas pembangunan, dalam kebijakan program dan alokasi anggaran melalui penanganan secara multi sektor.
Sebagai wujud tanggung jawab Pemerintah terhadap tugas koordinasi penanggulangan kemiskinan di daerah, Wali kota mengaku perlu dilakukan Rakortek sebagai sarana evaluasi.
Evaluasi terhadap tahapan penanggulangan kemiskinan lintas sektor yang selama ini sudah dilakukan di 5 kecamatan meliputi; program Indonesia Pintar, Kartu Ambon Pintar, Program Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai, Bantuan Sosial Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, serta bantuan Sembako.
Wali Kota berharap keterlibatan semua pihak perwakilan masyarakat dari Desa/Negeri dan Kelurahan, serta pemangku kepentingan lintas sektor OPD dapat memberi kontribusi dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan indikator yang tepat sasaran, berbasis data miskin yang valid.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post