AMBONKITA.COM,- Meski kedua pihak telah sepakat menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, dan berjanji mengakhiri bentrokan, namun proses penegakan hukum tetap berjalan.
Hal itu ditegaskan Kapolsek Nusaniwe, Iptu Jhon Anakotta, saat mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama dari lorong Farmasi maupun PMI, Kudamati.
Pertemuan kedua pihak membahas bentrokan yang kerap terjadi antara kompleks bertetangga tersebut. Bentrok terakhir pecah pada Minggu malam (5/3/2023).
“Pertemuan ini dilakukan demi mencari solusi bersama terkait permasalahan yang terjadi. Polsek tidak pernah toleransi dengan pelaku yang mengganggu Kamtibmas. Proses penegakan hukum berjalan sesuai aturan. Jangan tutupi kejahatan dan pelaku-pelaku,” tegas Jhon Anakotta, Kapolsek Nusaniwe.
BACA JUGA:Â Bentrok di Kudamati Ambon, Satu Warga Dibacok, Motor dan Lapak Pedagang Terbakar
Anakotta mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih terus menyelidiki para pelaku bentrokan. Termasuk pelaku pembakaran lapak pedagang dan pembacokan terhadap Josua Ruhulessyn.
“Sampai saat ini para pelaku masih dalam penyelidikan,” kata Anakotta saat dikonfirmasi AmbonKita.com, Selasa (8/3/2023).
Sebelumnya diberitakan, bentrok antar warga kembali pecah di kawasan Jalan Dr. Kayadoe, Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu malam (5/3/2023). Satu orang warga dibacok OTK, dan sebuah sepeda motor beserta lapak pedagang di lokasi bentrok terbakar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun AmbonKita.com, bentrok diduga terjadi antara sekelompok pemuda dari lorong PMI dan Farmasi, Kudamati Ambon. Kedua kelompok di wilayah bertetangga ini merupakan langganan bentrok.
Belum diketahui pasti penyebab sehingga bentrokan dengan menggunakan batu dan senjata tajam ini pecah di depan SMP Negeri 17 Ambon sekira pukul 20.40 WIT.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post