AMBONKITA.COM,- Sepanjang tahun 2021, Basarnas Ambon mencatat operasi SAR yang dilaksanakan di Maluku sebanyak 73 kasus. Terdiri dari kecelakaan kapal, bencana alam, kondisi membahayakan jiwa manusia, dan penanganan khusus.
Dari jumlah itu, terdapat sebanyak 940 orang korban, baik yang berhasil diselamatkan, ditemukan meninggal dunia, dan dinyatakan hilang hingga saat ini.
Kepala Basarnas Ambon, Mustari, mengungkapkan, khusus untuk kecelakaan kapal, tercatat sebanyak 54 kejadian dengan total korban 922 orang.
“Dari 922 korban kecelakaan kapal di tahun 2021, sebanyak 876 orang diantaranya berhasil diselamatkan, 10 ditemukan meninggal dan 36 lainnya dinyatakan hilang,” kata Mustari, Kamis (6/1/2022).
Sementara untuk operasi SAR terhadap kondisi yang membahayakan jiwa manusia baik di laut maupun di daratan seperti hanyut terbawa sungai, tercatat sebanyak 17 kali.
“Untuk kondisi membahayakan jiwa manusia ada 17 kejadian dengan korbannya 17 orang. 5 berhasil diselamatkan, 5 ditemukan meninggal dan 7 orang hilang,” katanya.
Sedangkan untuk bencana alam sendiri, kata Mustari, terdapat 1 kali, dan tidak ada korban jiwa. Sementara operasi SAR Khusus seperti menyelamatkan orang kejepit mobil, juga tercatat 1 kali.
“Untuk bencana alam 1 kali kejadian, dan penanganan khusus juga sama, dimana 1 korban berhasil diselamatkan,” ujarnya.
Basarnas Ambon sendiri baru saja menutup Operasi Siaga SAR Khusus dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Operasi yang dilaksanakan selama 14 hari sejak 17 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022 ini, kata Mustari, tercatat berlangsung aman dan lancar.
“Namun terdapat tiga pelaksanaan operasi SAR yang pertama di Namlea, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur,” tambahnya.
Ia menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memperhatikan faktor keselamatan saat melaksanakan aktivitas atau kegiatan di perairan Maluku dan sekitarnya.
“Doa kami, semoga tahun ini (2022) kecelakaan bisa kita hindari,” pungkasnya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post