AMBONKITA.COM,- Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, memimpin Comander Wish di ruang Rapat Utama Markas Polda Maluku, Kota Ambon, Selasa (4/1/2022).
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini menyampaikan harapannya untuk dilaksanakan oleh para Pejabat Utama (PJU) Polda Maluku dan Kapolres Jajaran.
Terdapat 7 Commander Wish atau harapannya agar bisa dilaksanakan yaitu pertama; jaga dan kawal percepatan investasi Maluku (Proyek strategis nasional); Koordinasi dan komunikasi dengan Pemda serta instansi terkait untuk percepatan perijinan; Polri sebagai solusi dan bukan sebagai masalah yang berkaitan dengan kelancaran investasi; Koordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dalam percepatan investasi.
Kedua, lanjut Kapolda, yaitu mengendalikan covid-19. Diantaranya Penerapan Protokol 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauh dari kerumunan, dan mengurangi mobilitas); Masifkan vaksinasi minimal capai 70%; Tingkatkan 3T (Tracing, Testing, Treatment); Gelar kekuatan satgas covid pada titik keramaian dalam rangka mengedukasi; Sinergitas bersama pemerintah daerah dan stakeholder lainnya; Mendorong pemerintah daerah untuk menerbitkan regulasi penegakan hukum; Mengawal bantuan pemerintah dan menindak secara tegas pelaku penimbunan alkes.
Ketiga, Kapolda meminta untuk menindak lanjuti dan melaksanakan program Presisi secara konsisten dan berkesinambungan. Yaitu Peningkatan pelayanan publik lebih cepat, bebas calo dan berbasis Teknologi Informasi; Peningkatan pelatihan fungsi teknis pada satuan kewilayahan; Peningkatan sinergi Cjs dan penegak hukum lainnya; Hilangkan kecenderungan rekayasa dan berbelit-belit dalam penyidikan; Hilangkan pungli, pemerasan dan makelar kasus dalam proses penyidikan; Mengoptimalkan sistem manajemen kinerja; dan tingkatkan sistem penilaian Indeks Tata Kelola Kepolisian (ITK).
Keempat, Kapolda meminta untuk menggelar kekuatan polri dan tingkatkan pelayanan public. Diantaranya Deteksi dini, deteksi aksi dan mapping potensi kerawanan; Meningkatkan pencegahan yang proaktif terhadap potensi gangguan kamtibmas; Optimalkan kegiatan pengaturan, pejagaan, pengawalan dan patroli pada daerah rawan gangguan kamtibmas, objek vital, bencana alam dan non bencana; Penggelaran operasional dan backup kewilayahan personil polri dalam rangka pengamanan kontijensi; Pelayanan berbasis modern, profesional, transparan dan berkeadilan; serta Membangun sinergitas dengan para pemangku kepentingan yang aktif guna mewujudkan sitkamtibmas yang kondusif.
Kelima, Kapolda meminta penegakkan hukum dilakukan secara profesional, proposional, dan prosedural secara tegas, jujur, adil dan tuntas. Diantaranya yakni Peningkatan kemampuan SDM penyidik; Pahami dan pedomani regulasi peraturan perundang – undangan yang berlaku; Mengoptimalkan peran pengawasan melalui atasan penyidik dan wasidik guna mengontrol proses penyidikan agar berjalan dengan benar; Percepatan penyelesaian pengaduan dan laporan masyarakat; Memberikan SP2HP kepada pelapor guna meminimalisir komplain; dan Jalin sinergitas dengan cjs dalam penegakan hukum.
Keenam, mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini meminta untuk ditingkatkan sinergitas TNI-POLRI dan stakeholder; Jalin komunikasi harkamtibmas melalui 3 pilar kamtibmas (bhabinkamtibmas, bhabinsa dan kepala desa); Silahturahmi yang proaktif bersama TNI; dan Hindari ego sektoral antar instansi.
Dan ketujuh atau terakhir, orang nomor 1 Polda Maluku ini meminta untuk mengoptimalkan peran manajemen media dalam rangka mendukung tugas Polri. Yaitu Media massa sebagai mitra polri dalam harkamtibmas; Mempublikasikan / viralkan kegiatan positif dalam membangun trust building masyarakat; Melaksanakan patroli cyber dalam mengantisipasi dan penindakan penyebar berita hoaks dan ujaran kebencian; Optimalkan peran tim media sosial di satker dan satwil polres jajaran; Penggalangan kelompok awak media; Cerdas mengemas dan mengelola media konvensional dan medsos; Counter opini dan kontra narasi; Peningkatan sistem informasi pelayanan via website dan medsos.
Setelah menyampaikan 7 harapan untuk dilaksanakan, Jenderal bintang 2 Polri ini menekankan kepada para PJU dan Kapolres sejajaran, bahwa tugas adalah amanah dan bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa (kerja ikhlas, kerja keras dan kerja cerdas).
Kapolda juga berharap kepada personel untuk dapat membiasakan yang benar bukan membenarkan yang biasa (profesional, prosedural dan proforsional).
Ia juga meminta personel agar dapat turun cepat, lapor cepat dan tindak cepat dalam setiap permasalahan yang muncul dan berpotensi menjadi gangguan kamtibmas (jangan underestimate), serta bisa meningkatkan komunikasi, koordinasi dan informasi masing – masing fungsi.
Peningkatan pembinaan, kata dia, juga harus dilakukan dengan kemampuan personil serta penggunaan kekuatan alut dan personil secara tepat, efektif, efisien.
Selain itu, Kapolda juga meminta untuk meningkatkan kebersamaan baik secara personal maupun tugas, guna jiwa korsa dan soliditas di internal polri sendiri.
“Jangan sakiti hati rakyat, karena kita juga adalah bagian dari rakyat, menyakiti hati rakyat sama saja menyakiti diri dan keluarga sendiri. Awali dan akhiri setiap langkah dalam tugas kita memberikan kedamaian dan kesuksesan dengan berdoa dan selalu memohon Ridho Allah, Tuhan Yang Maha Esa,” pungkasnya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post