AMBONKITA.COM,- Pemerintah Kota Ambon kembali membuka proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD), Rabu (2/3/2022).
Penyebabnya, selain angka konfirmasi covid-19 mulai menurun, data paket internet gratis, bantuan Pemerintah Pusat (Pempus) yang hilang atau sudah tidak ada lagi, juga menjadi salah satu faktor.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinandus Taso, mengungkapkan, PTM kembali dibuka berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan sejumlah Kepala Sekolah.
“Berdasarkan hasil koordinasi beberapa waktu lalu, sehingga ada beberapa pertimbangan untuk kembali mengambil kebijakan PTM terbatas mulai 2 Maret 2022 untuk tingkat SMP,” ungkap Ferdinandus di Balai Kota Ambon.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya secara bertahap juga akan membuka PTM pada tingkat SD.
“Dan direncanakan juga bertahap untuk tingkat SD,” sebutnya.
Ia menjelaskan, PTM kembali dibuka berdasarkan beberapa pertimbangan. Diantaranya angka kasus terkonfrmasi covid-19 yang terus menurun.
Selain itu, lanjut Ferdinandus, pihaknya juga mendapat keluhan dari siswa dan guru yang kesulitan melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Hal itu disebabkan lantaran sudah tidak ada lagi bantuan paket data gratis dari pemerintah pusat.
“Hal–hal ini menjadi beberapa pertimbangan sehingga kita memutuskan untuk memulai kembali PTM terbatas,” jelasnya.
Disampaikan, terdapat 28 SMP yang sudah siap melaksanakan PTM terbatas. Sedangkan untuk SD sudah ada beberapa sekolah yang melaporkan kesiapan pelaksanaannya.
Menurutnya Satgas covid-19 di Satuan Pendidikan akan memperketat screening bagi siswa yang mengikuti PTM Terbatas.
“Kita memperketat sistem screening dengan aplikasi PeduliLindungi, dengan empat warna kategori, yakni Hijau untuk mereka yang sudah Vaksin lengkap, Kuning untuk yang sudah satu kali Vaksin dan merah yang belum Vaksinasi, serta hitam untuk yang terkonfirmasi,” sebutnya.
Dalam proses screening, Ferdinan mengaku hanya tiga warna awal yang diizinkan masuk mengikuti PTM. Kendati demikian, penerapan protokol kesehatan yakni wajib memakai masker dan face shield harus tetap diperhatikan.
Apabila aplikasi tidak berfungsi, lanjut dia, maka siswa discreening secara manual dengan kartu vaksin atau memasukan NIK kepada petugas.
“Kita menekankan bahwa memang PTM kali ini harus lebih ketat dalam screening,” jelasnya.
Di sisi lain, tambah Ferdinan, jika nantinya terjadi kluster baru penyebaran covid-19 di sekolah maka secara otomatis akan diliburkan selama 14 hari ke depan.
“Jika terjadi kluster di sekolah hanya satuan pendidikan itu saja yang ditutup tetapi di sekolah lain PTM terbatas tetap berjalan,” tutupnya.
Editor: Husen Toisuta
AMBONKITA.COM,- Menjelang akhir tahun 2024, PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung…
AMBONKITA.COM,- Dukung program ketahanan pangan nasional, Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, memimpin kegiatan…
AMBONKITA.COM,- Jelang Pilkada serentak, DPRD Provinsi Maluku mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku untuk segera menyelesaikan…
AMBONKITA.COM,- Sebanyak 70 peserta seleksi Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Gizi…
AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, memantau jalannya kampanye akbar yang digelar pasangan…
AMBONKITA.COM,- Terdakwa kasus persetubuhan anak di bawah umur berinisial PH, divonis bersalah. Kakek 71 tahun…