AMBONKITA.COM,- Kelompok tani dari Sumber Tani Desa Waimital, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), semakin produktif memproduksi hasil taninya.
Hal itu terjadi setelah proses menggiling gabah jadi beras lebih cepat dan hemat menggunakan listrik.
Penggilingan gabah menggunakan listrik dilakukan melalui program Electrifying Agriculture PLN (EAP).
“Terima kasih PLN yang telah membantu kami petani di desa Waimital dengan memberikan bantuan listrik yang bisa kita manfaatkan untuk mempermudah kita pasca panen baik dari segi pengeringan padi, penggilingan sampai pengemasan,” kata ketua kelompok tani Sumber Tani Desa Waimital, Muhammad Faturahman.
Kehadiran program EAP melalui ketersediaan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di lokasi penggilingan padi para petani sangat bermanfaat. Pasalnya, kata Faturahman, mereka dapat menggunakan penggilingan padi menggunakan listrik. Penggunaan listrik menghemat biaya produksi serta menjaga kualitas beras.
Sebelumnya, lanjut Faturahman, para petani menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang mengeluarkan biaya Rp 16 juta hingga Rp 20 juta per musim tanam. Namun dengan memanfaatkan SPLU bisa menghemat biaya produksi sampai ke Rp 10 juta hingga Rp 12 juta. Artinya, terdapat penghematan sekitar 37 persen.
“Kehadiran PLN yang bersinergi dengan petani di sini sangat membantu dan sangat dibutuhkan. Di samping itu kita bisa menghemat, sehingga hasil pertanian kita meningkat. Program Electrifying Agriculture ini betul-betul membantu petani,” tambah dia.
Penggilingan padi menggunakan listrik, kata Faturahman menjadi solusi usaha sektor pertanian untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian.
“Hasil bumi tak lagi dijual dalam bentuk gabah/padi, namun dijual sudah berupa beras dengan kualitas bagus karena sudah melalui tahapan sortir atau kontrol yang baik, sehingga dapat dijual di pasar domestik bahkan siap jual hingga ke luar pulau,” ungkapnya.
BACA JUGA: Demo Kenaikan Harga BBM di Ambon, Mahasiswa Saling Dorong hingga Bakar Ban
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, I Made Agus Dwi Putra, mengatakan, program EAP ditujukan untuk membantu petani, dan memberikan kemudahan mendapatkan layanan kelistrikan. Sehingga hal itu diharapkan dapat meningkatkan produktifitas pertanian.
“Program ini dilaksanakan PLN untuk mendorong petani memanfaatkan teknologi dengan energi listrik untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” terangnya.
Discussion about this post