AMBONKITA.COM,- Pencapaian pembangunan daerah di masa pandemi selama 2021 menunjukkan prestasi yang signifikan. Di mana, ekonomi Maluku tercatat tumbuh positif di atas rata-rata nasional sebesar 5,33 persen dibanding 2020 yang mengalami kontraksi 3,42 persen.
Hal itu disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie pada Forum Konsultasi Publik (FKP) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023, yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku.
FKP RKPD 2023 yang dihelat secara hybrid dari Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Selasa (15/2/2022), ini dihadiri para peserta dari unsur DPRD, Pemerintah Pusat dan Daerah, Tokoh Agama, Lembaga Non Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
FKP sendiri merupakan tahapan penting dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran penyempurnaan RKPD Maluku 2023 dengan tema “Pemantapan Pemulihan Ekonomi Melalui Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Dasar”.
“Perencanaan pembangunan tahun 2023 tetap memperhatikan upaya penanganan covid 19 serta pemulihan sosial dan ekonomi,” kata Sadali membacakan sambutan Gubernur Maluku.
Pimpinan Perangkat Daerah diminta agar dapat melakukan sinergitas program daerah dengan nasional, serta mampu membangun kemitraan bersama BUMN dan swasta. Ini diharapkan dapat mengoptimalkan dana CSR untuk mendukung percepatan pembangunan daerah.
“Pertumbuhan Ekonomi Maluku tumbuh positif di atas rata-rata nasional sebesar 5,33 persen dibanding tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 3,42 persen,” ungkapnya.
Tingkat Kemiskinan, lanjut Sadali, juga tercatat mengalami penurunan dari 17,99 persen pada 2020 menjadi 16,30 persen di September 2021.
Pencapaian penurunan tersebut, kata dia, adalah yang terbesar dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Ini juga merupakan penurunan terbesar selama 10 tahun terakhir.
Tak hanya itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Maluku tahun 2021 juga mencapai 69,71 persen. Angka ini mengalami peningkatan 0,22 poin atau 0,32 persen dibanding capaian tahun sebelumnya.
“Capaian yang telah diperoleh di tahun 2021 akan dipertahankan dan terus ditingkatkan di tahun 2022 maupun 2023 mendatang,” katanya.
Gubernur mengungkapkan, yang akan menjadi prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2023 mendatang yaitu: “Optimalisasi Reformasi Birokrasi menuju Good Governance; Peningkatan mutu, jangkauan dan aksesibilitas pelayanan pendidikan dan Kesehatan; Pengembangan ekonomi wilayah berbasis komoditas unggulan; Percepatan pengentasan kemiskinan; Peningkatan kapasitas pengendalian kerusakan lingkungan hidup dan ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana; Percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan konektivitas yang merata dan berkualitas; Peningkatan ketahanan sosial budaya masyarakat dan daya saing pariwisata; Pengembangan usaha ekonomi kreatif; Pengembangan partisipasi generasi muda dalam membangun daerah; dan Optimalisasi pengarusutamaan gender.”
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post