AMBONKITA.COM,- Gubernur Maluku Murad Ismail, mengungkapkan, banyak tokoh penting di Indonesia yang terlahir dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atau Korps Alumni HMI (KAHMI).
Hal itu disampaikan usai mendapat Piagam Penghargaan sebagai anggota Kehormatan KAHMI dari Koordinator Presidium KAHMI yang juga selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Penyerahan piagam penghargaan sebagai anggota Kehormatan KAHMI diterima dalam rangkaian kegiatan Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus KAHMI dan Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) Provinsi Maluku masa bakti 2021-2026, di Swissbel Hotel, Kota Ambon, Minggu, (13/2/2022).
“Terima kasih KAHMI, atas penghargaannya. Dan semua kegiatan lanjutan kita dukung, dari pada komitmen (Sinergitas) ini akan hilang. Berbicara tentang sinergitas, ada tiga domain yang jangan ditinggalkan. Yakni komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Dan ada tiga pilar yang jangan kita langkahi, yakni pintar tapi tidak menggurui, tajam tapi tidak melukai dan cepat tapi tidak mendahului,” kata Gubernur Maluku, Murad Ismail.
Murad mengaku alumni KAHMI dan FORHATI adalah komunitas gerakan Islam sebagai kelanjutan para aktivis HMI yang mengabdi di tengah -tengah realitas politik dan sosial budaya masyarakat Indonesia. Kini, banyak tokoh nasional yang lahir dari HMI dan KAHMI dengan prestasi-prestasi luar biasa.
“Mereka sukses menduduki jabatan penting dan strategis di negara ini. Sebut saja Bung Akbar Tanjung, Bambang Susatyo serta Ahmad Riza Patria. Kita tahu, apa saja buah tangan (Kontribusi) yang mereka berikan untuk Indonesia,” katanya.
Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) Pengurus Majelis Wilayah KAHMI dan FORHATI, kata Murad, harus menjadi titik awal bergeraknya roda kedua organisasi tersebut di Maluku.
“Hilangkan kesan bahwa pengurus hanya menggebu-gebu saat pelantikan, lalu sesudah itu menjadi dingin dan kehilangan inspirasi. Namun, saya harap, terus memberdayakan kompetensi diri supaya dapat berkontribusi bagi ibu pertiwi,” harapnya.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini berharap, semangat KAHMI dan FORHATI harus sejalan dengan tema Raker saat ini yakni “Penguatan Tatanan Budaya dan Ekonomi Masyarakat Maluku, sebagai Konstruksi Fundamental menghadapi Era Disrupsi”.
Sebagai wadah kaum intelektual, KAHMI dan FORHATI diharapkan tidak berhenti mengembangkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas. Terutama berkontribusi mengembangkan dunia maritim yang menjadi potensi terbesar di Maluku.
KAHMI dan FORHATI juga diminta dapat mengambil peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja demi kemajuan Maluku.
Selain itu, KAHMI dan FORHATI juga diharapkan turut memajukan nilai-nilai budaya dan mempromosikan kehidupan keagamaan yang moderat, saling mengasihi serta menghormati, sehingga konflik dan kekerasan yang belakangan sering terjadi di masyarakat dapat dihindari.
“Pesan saya, kalau mau jadi orang hebat itu tidak susah. Ada empat syarat yang perlu kita pahami, yakni rendah hati, selalu merasa syukur, jauhkan diri dari hal-hal yang samar dan rezeki maghfirah hanya datang dari Allah SWT Tuhan yang Maha Esa. Dan untuk mengatasi empat syarat diatas, ada dua syarat lainnya yang dibutuhkan, yakni sabar dan memperbaiki ibadah. Inilah hal yang selama hidup saya laksanakan. Kalau bercerita begini, selalu saya mengeluarkan air mata apalagi bila berbicara tentang orang tua,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Presidium KAHMI yang juga merupakan Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyarankan empat hal penting kepada para pengurus. Diantaranya pertama, pengurus harus fokus pada visi dan misi organisasi, dan kedua dapat menciptakan atmosfer organisasi yang mendukung kapabilitas anggota.
Ketiga, menciptakan sistem yang bisa digunakan untuk saling bertukar ilmu pengetahuan, sebagaimana disampaikan dalam Al-Qur’an Surat Az-Zummar ayat 9, “Katakanlah, adakah sama orang yang tau dan tidak tahu. Tentu saja berbeda. Orang yang berilmu dan yang tidak berilmu pastilah berbeda.”
Serta keempat yaitu melakukan kolaborasi. Kader-kader HMI dan KAHMI adalah orang-orang yang berilmu dan bertaqwa, dan tentu berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Gunakanlah ilmu ketakwaan ini untuk membangun daerah dan bangsa yang dicintai.
“Tugas kami harus bersinergi dengan seluruh instansi, untuk mendukung program pemerintah provinsi Maluku yang dipimpin bapak Gubernur Murad Ismail,” sebutnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post