Categories: Hukum KriminalMaluku

Dua Terdakwa Korupsi Pembangunan Bandara Banda Dituntut Penjara 5 Tahun

Share

AMBONKITA.COM,- Petrus Marina dan Welmon Rikumahua, dua terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan Standard Runway Bandara Banda Neira tahun 2014, dituntut hukuman penjara 5 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Cabang Kejaksaan Negeri Ambon di Banda Neira.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan sub kontraktor proyek tersebut dituntut bersalah dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Ambon, Selasa (4/10/2022).

“Meminta kepada majelis hakim yang mengadili perkara ini agar menjatuhi hukuman pidana selama 5 tahun kepada kedua terdakwa, dipotong masa tahanan,” pinta JPU, M. Salahuddin, dalam amar tuntutannya.

Sidang pembacaan tuntutan dipimpin Majelis Hakim yang diketuai Jenny Tulak, dibantu dua hakim anggota. Sidang juga dihadiri Herberth Dadiara, kuasa hukum terdakwa.

JPU menyebutkan kedua terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 2 jo Pasal 18 Undang–Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 55 ayat (1) ke–1 KUHP.

“Selain pidana badan, kedua terdakwa juga dibebankan membayar denda sebesar Rp200 juta, subsider 6 bulan kurungan. Sedangkan uang pengganti mereka dibebaskan,” kata JPU.

BACA JUGA: Dua Tersangka Korupsi Bandara Banda Neira Akhirnya Ditahan Jaksa

JPU mengatakan yang memberatkan, kedua terdakwa yakni bersama-sama dengan tersangka Sutoyo, selaku konsultan pengawas (Berkas terpisah), serta dua terpidana lain yakni Marten Parinussa dan Sinaje Nanlohy melakukan tindak pidana korupsi. Perbuatan mereka telah mengakibatkan kerugian keuangan negara. Sedangkan hal yang meringankan, kedua terdakwa berlaku sopan di persidangan dan mengakui perbuatannya.

Sebagaimana dakwaan JPU, kedua terdakwa dijerat melakukan tindak pidana korupsi pekerjaan pemenuhan standar Runway Strip pada Bandar Udara Banda Neira Tahun 2014.
Perbuatan mereka menimbulkan kerugian keuangan negara berdasarkan hasil pemeriksaan fisik ahli dari Politeknik Negeri Ambon sebesar lebih dari Rp1 miliar.

“Dari hasil pemeriksaan ahli fisik ternyata terdapat selisih volume pekerjaan dari selisih nilai kontrak dengan nilai/prestasi pekerjaan di lapangan yaitu sebesar Rp. 1.123.358.656,31 (satu miliar seratus dua puluh tiga juta tiga ratus lima puluh delapan ribu enam ratus lima puluh enam rupiah tiga puluh satu sen),” ungkap JPU dalam berkas dakwannya.

Usai mendengarkan tuntutan JPU, majelis hakim kemudian menunda sidang hingga Selasa (11/10/2022) pekan depan dengan agenda pledoi dari kuasa hukum terdakwa.

Editor: Husen Toisuta

BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Recent Posts

BAF Caring for Children Bantu 680 Anak SD di Maluku Dapatkan Akses Pendidikan yang Lebih Layak

AMBONKITA.COM,- Menjelang akhir tahun 2024, PT Bussan Auto Finance (BAF) kembali mempertegas komitmennya dalam mendukung…

11/22/2024

Tanam 3000 Bibit Jagung di Dusun Hulung, Kapolda: Kita Dukung Ketahanan Pangan

AMBONKITA.COM,- Dukung program ketahanan pangan nasional, Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, memimpin kegiatan…

11/21/2024

DPRD Maluku Desak Pemda Selesaikan Persoalan e-KTP

AMBONKITA.COM,- Jelang Pilkada serentak, DPRD Provinsi Maluku mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku untuk segera menyelesaikan…

11/21/2024

70 Peserta Seleksi Bakomsus Polri Panda Maluku Tes Kesehatan Pertama

AMBONKITA.COM,- Sebanyak 70 peserta seleksi Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri Bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, Gizi…

11/21/2024

Kapolda Maluku Pantau Kampanye Akbar di Lapangan Merdeka

AMBONKITA.COM,- Kapolda Maluku Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, memantau jalannya kampanye akbar yang digelar pasangan…

11/20/2024

Setubuhi Darah Daging Sendiri Kakek di Ambon Ini Dihukum Penjara 9,6 Tahun

AMBONKITA.COM,- Terdakwa kasus persetubuhan anak di bawah umur berinisial PH, divonis bersalah. Kakek 71 tahun…

11/20/2024