AMBONKITA.COM,- Febry Calvin Tetelepta, Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI, secara tegas menyatakan sikap untuk maju di bursa pencalonan Gubernur Maluku periode 2024-2029 mendatang.
Pernyataan sikap untuk pertama kalinya ini disampaikan saat Febry yang biasa disapa dengan nama singkat FCT ini, menerima piagam kehormatan sebagai warga adat Hena Hetu atau Upu Kehormatan Hena Hetu.
Piagam kehormatan diserahkan Ketua DPP Hena Hetu Saleh Hurasan. Sementara SK Upu Kehormatan diberikan Sekretaris Jenderal DPP Hena Hetu, Stephen Patty. Penyerahan berlangsung di Ambon, Jumat malam (18/8/2023).
“Beta (Saya) maju untuk Maluku dan beta seng (tidak) mundur,” tegas FCT usai menerima piagam kehormatan Upu Kehormatan Hena Hetu.
BACA JUGA:Â Deputi I KSP Minta Maaf ke Masyarakat Tanimbar
FCT menegaskan, pernyataan maju di bursa pencalonan Gubernur disampaikan setelah putra asli Maluku itu meminta restu dari keluarga besarnya.
“Memang seng gampang ke depan katong lihat Maluku. Yang kedua tentang Jasirah (Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu). Ini potensinya besar, tapi setiap tahun pasti saja ada masalah yang kita hadapi,” katanya.
Ia mengaku, untuk menuntaskan semua permasalahan yang terjadi, hanya ada satu solusi. Ialah berjalan secara bersama-sama, bergandengan tangan untuk Jazirah yang lebih baik.
“Beta ingin katong berjalan bersama. Beta butuh doa, beta butuh dukungan, Insya Allah kalau maksud baik ini akan berjalan baik-baik, maka kita akan melihatnya sama-sama,” katanya.
WARGA KEHORMATAN JAZIRAH
Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hena Hetu, menyerahkan Piagam dan Surat Keputusan (SK) kepada FCT sebagai Upu Kehormatan Hena Hetu.
Penyerahan Piagam dan SK menyusul dilantiknya sebagai warga kehormatan di Jazirah (Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu). Pelantikan oleh Upu Nunu Hena Hetu, Karel A. Ralahalu, telah berlangsung di gedung Ashari, Masjid Raya Alfatah, Kota Ambon, Kamis (27/7/2023) lalu.
“Saat ini mulai dari anak-anak sampai orang tua-tua, mau dan tidak mau beliau (Febry) adalah warga Jazirah, itu jelas,” kata Ketua DPP Hena Hetu, Saleh Hurasan.
Hurasan mengajak semua elemen masyarakat di Jazirah agar bersatu melihat daerah ke depan menjadi lebih baik.
“Mari kita duduk bersama untuk melihat Jazirah ke depan agar lebih baik. Kita sudah banyak duduk dengan Gubernur yang backgroundnya dari tokoh politik, mantan TNI dan Polri. Namun kita ingin saat ini dari teknokrat,” harapnya.
Sementara itu, Febry Calvin Tetelepta mengaku pengangkatannya sebagai warga kehormatan di Jazirah merupakan amanat yang berat.
Sebagai anak adat, Febry mengaku jujur takut menerima amanah sebagai warga kehormatan. “Ini bukan gagah-gagahan tapi ini tanggung jawab. Jadi tanggung jawab saya mesti lebih dari anak Jazirah sendiri,” katanya.
Febry juga mengaku tidak gampang melihat Maluku ke depan. Terutama Jazirah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Sayangnya, hampir setiap tahun kerap diperhadapkan dengan masalah.
“Nah ini yang menjadi pergumulan kita semua, satu aja, kita tidak bisa berjalan sendiri. Beta butuh doa, beta butuh dukungan, Insya Allah kalau maksud baik ini akan berjalan baik-baik, maka kita akan melihatnya sama-sama,” harapnya.
Jazirah, kata Febry, merupakan tanah yang “panas”. Olehnya itu, apabila tidak mampu untuk berbuat yang terbaik kepada Jazirah, maka jangan sekali-kali berjanji. “Jadi kalau sudah janji, musti biking (harus laksanakan). Kalau hati tidak baik, pasti tidak akan dapat berkat sampai anak cucu,” ungkapnya.
“Jadi kalau kita buat baik, maka kita dapat baik. Jadi beta (saya) harap bapak-bapak lihat beta, maka beta akan lihat bapak-bapak. Jadi beta maju, dan seng (tidak) mundur lai,” tegasnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post