AMBONKITA.COM,- Felicia Maria Wattimena, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Ambon, dilantik sebagai Bunda Generasi Berencana (Genre).
Istri Penjabat Wali Kota Ambon, Boedewin M. Wattimena itu, dikukuhkan oleh Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail. Kegiatan itu dilangsungkan di Marina Hotel, Kota Ambon, Selasa (21/6/2022).
Pengukuhan terhadap Felicia Maria Wattimena didasarkan pada Keputusan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku, Nomor 66/PK.02.02/J4/2022.
Kegiatan pengukuhan tersebut dirangkai dengan Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Penurunan Stunting. Hadir Kepala Bapedda Maluku, Anton Lailossa dan Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Sarles Brabar sebagai narasumber.
Pengukuhan Bunda Genre Kota Ambon juga dihadiri Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Halima Soamole, Kadis Ketahanan Pangan Luthfi Rumbia, Widyaiswara Ahli Utama Sartono Pining, Sekda Kota Ambon Agus Ririmese, para anggota TP-PKK Provinsi Maluku / Kota Ambon dan undangan lainnya.
Widya dalam sambutannya mengaku, belum genap sebulan sejak Boedewin Wattimena menjabat sebagai Penjabat Wali kota Ambon, ia telah diundang menghadiri sejumlah kegiatan penting. Yaitu Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Rakor Percepatan Penuruan Stunting dan Pengukuhan Bunda Genre Kota Ambon.
Dengan demikian, Widya mengaku Penjabat Wali kota Ambon memiliki perhatian besar terhadap hal-hal mendasar yang diamanatkan UU, yakni setiap anak berhak hidup sehat.
“Hari-hari ini, Stunting bukan sekedar permasalahan nasional, tapi juga permasalahan global. Dalam kerangka pembangunan kualitas SDM, permasalahan stunting mempunyai dampak yang sangat merugikan kesehatan maupun produktivitas ekonomi dalam jangka pendek maupun panjang,” kata Widya.
Melalui program Genre, remaja diajak untuk menyiapkan kehidupan berkeluarga melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Sehingga mampu melangsungkan pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
BACA JUGA:Â Kontingen Pesparawi Maluku Dilepas ke Yogyakarta, Gubernur: Rebut Kembali Juara Umum
“Kita tidak bisa lagi bekerja dengan mengandalkan kekuatan masing-masing. Kita perlu bersinergi. Kita perlu kerja kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting. Mari tetap bangun koordinasi, temukan kekuatan masing-masing untuk disinergikan menjadi kekuatan bersama. Hanya dengan begitu, angka Stunting bisa kita turunkan,” katanya.
Discussion about this post