AMBONKITA.COM,- Gempa susulan terus terjadi pasca gempabumi tektonik dengan magnitudo 7,2 SR di laut Banda atau di lokasi 6.31 LS-129.77 BT atau 154 km Utara Tepa-MBD, 199 km Selatan Banda-Maluku Tengah, Rabu (8/11/2023) pukul 13.52 WIT.
Hingga pukul 02.50 WIT, hasil analisis BMKG mencatat telah terjadi sebanyak 45 kali gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M6,8 SR.
Pada pukul 02.25 WIT, gempa susulan yang terjadi sekuat 5,5 SR. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,50° LS ; 130,31° BT, atau tepatnya berlokasi di laut jarak 266 Km arah Barat Daya Seram Bagian Timur, Maluku, kedalaman 22 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai dan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan daerah Kilmury, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas II – III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
BACA JUGA:Â Gempa Berkekuatan 7,2 SR Guncang Laut Tepa Dirasakan hingga Ambon
“Hasil monitoring BMKG untuk gempabumi laut Banda M7,2 pada 8 November 2023 pukul 11:52:53 WIB hingga 9 November 2023 pukul 00:50:00 WIB (02.50 WIT) menunjukkan adanya 45 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M6,8,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, DR. Daryono dalam siaran persnya.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pintanya.
Pantauan media ini, hingga pukul 08.58 WIT, tercatat sebanyak 20 kali gempabumi susulan masih terus terjadi dan dirasakan masyarakat sejak pukul 02.50 WIT. Gempa susulan terakhir yang terjadi sekuat 3,6 SR. Episenter gempa berada di lokasi 6.09 LS-129.66 BT atau 176 km Selatan Banda-Maluku Tengah, 177 km Utara Tepa-Maluku Barat Daya, dengan kedalaman 10 km.
Untuk diketahui, gempabumi tektonik dengan magnitudo 7,2 SR yang terjadi pertama kali merupakan jenis gempabumi dangkal. Gempa itu terjadi akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempabumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Gempabumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Banda dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Damer dan Kisar dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Ambon dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil monitoring BMKG di muka laut juga menunjukkan bahwa gempabumi tersebut telah memicu terjadinya tsunami minor yang terpantau di Damar dengan ketinggian 39 cm, dan di Banda 8 cm.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post