AMBONKITA.COM,- Gubernur Maluku Murad Ismail, meresmikan Galeri, Cafe dan Mini Outlet milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Maluku.
Peresmian berlangsung di dua tempat berbeda ini dilaksanakan dalam sehari yaitu Jumat (28/1/2022).
Peresmian Galeri bertempat di Gedung Dekranasda Maluku, Jalan Rijali. Sementara Cafe dan Mini Outlet Dekranasda diresmikan di Bandara Pattimura, Kota Ambon.
Khusus untuk mini outlet dalam bentuk gerobak souvenir. Ini akan ditempatkan pada beberapa gerai modern di Kota Ambon.
Peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Gubernur yang didampingi Ketua Dekranasda Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail, Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy, Ketua Dekranasda Kota Ambon, Debby Louhenapessy, dan Kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano. Turut hadir Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie dan sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemprov Maluku dan Kota Ambon.
Pembukaan galeri, cafe dan mini outlet ini merupakan kerja sama Dekranasda Maluku dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dan Kementerian Perdagangan RI. Ini merupakan sarana promosi sekaligus pemasaran produk-produk kerajinan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Maluku.
Dalam sambutannya, Murad memberikan apresiasi atas diresmikannnya galeri, cafe dan mini outlet tersebut. Ia berharap, sarana tersebut menjadi pusat pemasaran produk kerajinan IKM dan pengolahan pangan lokal dari pelaku industri di Maluku.
Mantan Dankor Brimob Polri ini juga berharap, agar Gedung Dekranasda yang telah direnovasi dengan tampilan baru dan gaya yang sangat elegan, menarik ini, dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku IKM serta masyarakat Maluku.
Murad juga meminta Dekranasda Maluku untuk terus berkarya dalam menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa yang ada di Maluku. Dekranasda juga diminta tetap melaksanakan peran sebagai mitra pemerintah dalam memberikan masukan dan program pembinaan maupun pengembangan IKM di Provinsi Maluku.
“Kami berharap Dekranasda Maluku tetap eksis dalam mendorong peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Maluku,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail, mengaku Dekranasda merupakan organisasi non profit yang terdiri dari masyarakat pencinta seni dan kerajinan yang memiliki jiwa pengabdian untuk membina dan mengembangkan kerajinan sebagai salah satu upaya pelestarian budaya bangsa.
Pendirian organisasi ini, kata dia, didasarkan terhadap pemikiran bahwa kerajinan merupakan wahana pelestarian dan peningkatan mutu seni budaya, sebagai industri yang mampu memberi lapangan kerja dan sumber penghidupan bagi masyarakat dan penambah devisa bagi negara.
Sesuai dengan AD/ART Dekranas Tahun 2020, tambah Widya, Dekranasda merupakan tingkatan organisasi Dekranas yang berada di provinsi maupun kabupaten/kota, yang bertugas untuk menindaklanjuti tanggung jawab pembinaan industri kerajinan di masing-masing daerah. Ini dilakukan dengan menuangkannya melalui program-program yang konkrit untuk membina dan mengembangkan produk kerajinan yang berbasis tradisi dan budaya. Juga dapat menumbuhkan wirausaha baru, memfasilitasi pengrajin dan perlindungan hak cipta, merk dan design, membantu promosi/publikasi pengrajin, dan memfasilitasi pengrajin dalam rangka memperoleh akses pembiayaan.
Dekranasda, tambah Widya, merupakan mitra pemerintah yang harus selalu bersinergi, guna pengembangan industri kerajinan yang pada gilirannya dapat berperan aktif dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
“Semoga dengan kerja keras melalui koordinasi dan kolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Maluku dan stakeholder lainnya, dapat menciptakan perajin-perajin yang tangguh dan mampu menjadi garda terdepan dalam konteks pemberdayaan industri kerajinan, demi mewujudkan jati diri masyarakat sebagai modal utama dalam pembangunan di Maluku,” harapnya.
Berkaitan dengan peresmian sarana galeri, cafe dan mini outlet, Ketua TP PKK Maluku itu berharap agar sarana yang sudah tersedia ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh para pelaku industri, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya demi pengembangan industri kerajinan di Maluku.
“Galeri Dekranasda ini sebagai tempat pembinaan pelaku industri kerajinan dan sebagai media promosi produk-produk IKM yang berada di Maluku. Selain itu, galeri Dekranasda Maluku ini, diharapkan menjadi sarana dalam membantu dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku industri kerajinan, dan mendukung pengembangan sektor pariwisata di Maluku, khususnya dalam menyediakan souvenir bagi para wisatawan yang berkunjung ke Maluku,” pungkas Widya.
Pada kesempatan itu, isteri Gubernur Maluku ini juga meminta dukungan pimpinan OPD dan pimpinan instansi vertikal, ketika ada tamu-tamu yang datang dari luar Ambon, kiranya dapat dibawa ke galeri Dekranasda untuk membeli oleh-oleh khas Maluku.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post