AMBONKITA.COM,- Calon anggota DPR RI daerah pemilihan provinsi Maluku, Ir. Hamzah Sangadji, mengingatkan masyarakat agar dapat memilih calon legislatif yang memiliki kemampuan untuk membawa aspirasi rakyat Maluku di tingkat pusat.
Hal itu disampaikan melalui pidato politik Hamzah Sangadji menuju Senayan saat berkampanye di Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (28/1/2024).
Sebagai salah satu tokoh nasional asal Maluku, HS, sapaan akrab dari mantan anggota DPR RI periode 2004 – 2009 ini, memastikan dirinya akan kembali terpilih pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
“Insya Allah tanpa mendahului Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, dari provinsi Maluku Saya akan ditetapkan (sebagai anggota DPR RI) pada tanggal 14 Februari 2024,” katanya, disambut pekikan dari ribuan orang pendukungnya yang memenuhi lokasi kampanye di depan Tulehu Plaza.
Kepada masyarakat, HS mengingatkan agar orang yang dipilih maupun diusung supaya memiliki kompetensi, dan integritas yang tinggi. Orang dipilih harus memiliki literasi yang baik untuk bisa membawa satu perubahan bagi masyarakat.
“Pada tahun 2024 nanti anggota DPR RI itu berjumlah 580 orang. Kalau empat orang yang nanti kita kirim tidak memiliki kompetensi yang cukup, tidak memiliki kemampuan, tidak memiliki kecerdasan, maka empat orang itu akan tenggelam di dalam 580 orang di DPR RI,” ungkapnya.
BACA JUGA:Â Kasus Dugaan TP Pencemaran Nama Baik Pj Bupati SBB Masih Berjalan
Menjadi seorang pemimpin, lanjut HS, tidak mudah diucapkan dengan kata-kata. Pemimpin harus memiliki semua macam program terkait untuk membangun sebuah kebijakan pada tingkat nasional.
“Anggota DPR RI dia punya fungsi bukan pengguna anggaran negara tetapi dia memiliki eksekutif policy tentang fiskal untuk melakukan intervensi terhadap percepatan pembangunan di Maluku. Maluku berada di wilayah tingkat kemiskinan terbesar di Indonesia kurang lebih 30 tahun,” sebutnya.
HS optimis pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, terdapat 4 orang kandidat anggota DPR RI dari Maluku, salah satunya adalah dirinya.
“Saya ingin mengingatkan Partai Golkar adalah partai berkaliber nasional yang kurang lebih 16 dasawarsa berkuasa di Indonesia, sehingga memiliki kekuatan untuk melakukan intervensi fiskal dengan kekuatan yang berada di wilayah eksekutif dan wilayah legislatif. Kalau orang yang dikirim tidak memiliki kemampuan dan partainya adalah partai menengah ke bawah yang tidak memiliki elektabilitas dan menguntungkan dunia politik maka kita akan melihat matahari tanpa sinar,” ucapnya.
HS mengajak masyarakat Tulehu dan warga Maluku secara umum untuk menentukan pilihan kepada orang yang memiliki kemampuan membawa aspirasi rakyat.
“Sebagai pimpinan partai politik pada tingkat nasional, partai politik menurut undang-undang tidak hanya merebut kekuasaan tetapi juga bertugas untuk memberikan pencerahan dan pendidikan politik bagi rakyat bagaimana menentukan pilihan supaya demokrasi berkualitas,” jelasnya.
Menurutnya, demokrasi berkualitas ditentukan oleh rekrutmen dari partai politik terhadap calon-calonnya. Apabila rekruitmen politik tidak memiliki standar membangun komitmen tentang demokrasi, maka tunggu kehancuran karena pemimpin yang dilahirkan tidak memiliki tanggung jawab politik untuk membangun masyarakat berbangsa.
“Rekomendasi undang-undang 17 tentang sistem pengolahan anggaran tahun 2003 kalau kita tidak kuasai maka seluruh program nasional yang ada di Maluku tidak akan terpenuhi. Oleh karena itu berikan mandat pada orang yang memiliki kecerdasan kompetensi integritas supaya dia bisa berjuang kepada masyarakat Maluku yang khususnya Negeri Tulehu tercinta,” pinta mantan anggota Banggar DPR RI tersebut.
Pada kesempatan itu pula, HS menyampaikan peta politik di Maluku berdasarkan hasil survei yang tersisa tiga minggu pada hari pencoblosan. “Tinggal tiga minggu, Golkar sudah berada dalam 4 besar, 4 kursi. Artinya dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Kuasa, maka Golkar saya pastikan satu kursi menuju Senayan, dan itu adalah Hamzah Sangadji,” ucapnya sembari diaminkan oleh para pendukungnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post