AMBONKITA.COM,- Ikatan Masyarakat Nelayan Maluku atau disingkat IKMANEMA, dilantik oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Sadali Ie.
Pelantikan Dewan Pengurus Pusat (DPP) IKMANEMA 2022-2024 ini berlangsung di aula lantai II Gedung Rektorat Kampus Universitas Pattimura, Kota Ambon, Sabtu, (26/3/2022).
“Atas nama pemerintah daerah provinsi Maluku, kami menyampaikan selamat dan memberikan apresiasi kepada pengurus IKMANEMA yang baru saja dilantik,” kata Sadali dalam sambutannya.
Momentum pelantikan ini, kata dia, merupakan penghargaan dan kepercayaan, sekaligus amanah yang harus dijunjung dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan potensi kelautan dan perikanan di Maluku.
Menurutnya, Maluku merupakan salah satu provinsi kepulauan di kawasan Timur Indonesia dengan luas wilayah laut mencapai 658.294.69 km² dan wilayah daratan seluas 54.185 km², atau dengan kata lain 92,4 persen wilayah merupakan perairan laut sedangkan 7,6 persen merupakan wilayah daratan.
“Dengan luas laut yang begitu besar, tentu memiliki potensi kelautan dan Perikanan yang menjanjikan, namun harus diakui pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal,” katanya.
Sadali meminta pelantikan pengurus tidak dimaknai hanya sebagai kegiatan seremonial tetapi pengurus harus melakukan konsolidasi organisasi, serta membangun dan mengorganisir potensi masyarakat nelayan dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan di Maluku.
Laut, bagi masyarakat Maluku, tambah Sadali, merupakan primadona untuk pemberdayaan maupun peningkatan pendapatan daerah, kini dan di masa yang akan datang.
Olehnya itu, Sadali mengajak IKMANEMA bersama pemerintah, untuk menjaga, mengelola dan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan bagi peningkatan kesejahteraan dan pembangunan daerah.
“Tema, “Bersama Nelayan Wujudkan Maluku Maju dan Sejahtera”, tentunya merupakan komitmen pengurus untuk mewujudkan peran serta nyata dalam memberdayakan masyarakat nelayan,” harapnya.
Di sisi lain, seusai pelantikan tentu akan dilakukan rapat kerja (Raker). Ia berharap raker dapat menghasilkan berbagai keputusan konstruktif dalam pengembangan organisasi ke depan demi memajukan penilaian Maluku yang cerdas mandiri dan sejahtera.
Di tempat yang sama, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang juga Kepala Pusat Kajian Unggulan Daerah Unpatti Ambon, Fredrik Riupassa, menerangkan, sebagian besar masyarakat Maluku menggantungkan hidupnya pada kekayaan hasil laut sebagai konsekuensi dari wilayah kepulauan yaitu sebagai nelayan, pedagang ikan dan pengelola ikan secara tradisional.
“Artinya, hasil laut harus dapat memberikan manfaat besar terutama dalam hal pendapatan untuk kesejahteraan nelayan,” terangnya.
Dengan demikian, lanjut Fredrik, tujuan akhir dari pembangunan di sektor perikanan dan kelautan adalah peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir, meskipun tujuan tersebut masih belum terealisasi.
“Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nelayan skala kecil, salah satunya meningkatkan produksi hasil tangkapan,” tutup Fredrik.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post