AMBONKITA.COM,- Pihak PT. Pelni Ambon mengaku ada peningkatan jumlah pemudik atau penumpang pada H-7 lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah di Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Minggu (24/4/2022).
Peningkatan jumlah pemudik terlihat saat KM. Ngapulu tiba dari Pelabuhan Tanjung Priok, Surabaya, Makassar dan Bau-bau. Kapal Pelni ini selanjutnya akan berangkat ke Banda Neira-Tual-Dobo, Maluku, dan Kaimana-Fakfak, Papua Barat.
Hal itu disampaikan Manager Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assagaff. Ia mengaku dari data pihaknya tercatat ada kenaikan jumlah pemudik yang masuk maupun keluar dari Ambon.
Menurutnya, peningkatan jumlah pemudik mulai terlihat setelah armada-armada Pelni dibolehkan mengangkut 100 persen penumpang sesuai kapasitasnya. Berbeda dengan dua tahun kemarin yang dibatasi pemerintah akibat pandemi covid-19.
“Yang jelas ada kenaikan. Untuk KM. Nggapulu hari ini saja ada seribuan penumpang yang naik dari Pelabuhan Ambon. Yang turun ada 365 dan penumpang lanjutan ada 567 orang. Jadi sekitar seribu lima ratusan penumpang,” jelasnya.
Baca: Puncak Arus Mudik Lebaran 2022 di Maluku sudah Diprediksi, Ini Infonya
KM. Nggapulu, lanjut dia, berkapasitas 3.000 penumpang, “jadi masih 50 persen dari kapasitas (angkut),” tambah dia.
Untuk angkutan mudik lebaran ke Pelabuhan Ambon, Assagaff mengaku pihaknya mengerahkan 9 unit armada kapal berukuran besar dan 7 kapal Perintis Sabuk Nusantara.
“Untuk angkutan mudik tahun ini kita ada tambahan satu kapal yaitu KM. Ciremai, deviasi, jadi semuanya kapal besar itu ada 9 kapal dan kapal perintis ada 7 kapal,” tambah dia.
Sesuai jadwal, kata dia, aktivitas arus mudik di Pelabuhan Ambon juga masih akan berlanjut Senin besok (25/4/2022). Di mana, KM. Ciremai dan KM. Leuser akan tiba di Pelabuhan Ambon. Kapal itu datang dari Papua dan Papua Barat.
“Sampai saat ini berjalan aman dan lancar, ini berkat kerjasama semua pihak stakeholder yang ada di pelabuhan, (tiket) ketersediaanya cukup karena kita selalu backup, dari pusat juga, dan persyaratan perjalanan juga kita terapkan sesuai aturan pemerintah pusat,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
