Setibanya di depan kantor baru, Kapolda Maluku terlebih dahulu membuka kain selubung papan nama “Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Maluku Jalan Sultan Hasanuddin No 18 Ambon 97128”.
BACA JUGA: 77 Bendera Mеrаh Putіh Dіkіrаb Polisi dі Ambоn
Kain selubung papan nama Polda Maluku terbuka setelah Kapolda didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Jan de Fretes menekan tombol sirine. Prosesi itu disaksikan oleh seluruh pejabat utama Polda Maluku dan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.
Setelah terbuka kain selubung, Kapolda-Wakapolda Maluku yang didampingi istri masing-masing memercikan air ke papan nama Polda Maluku baru itu secara bergantian.
Untuk diketahui, air yang dipercikan tersebut diambil secara adat dari 11 kabupaten/kota di provinsi Maluku. Yaitu kota Ambon dan Tual, serta kabupaten Maluku Tengah, Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Timur, Seram Bagian Barat, Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Kepulauan Aru dan Kepulauan Tanimbar.
Usai membuka selubung papan nama, Kapolda beserta seluruh pejabat utama Polda Maluku memasuki gerbang utama kantor baru tersebut. Kemudian disusul dengan masuknya Pataka Salawaku Emarina.
Sebelum memasukan Pataka Salawaku Emarina melalui pintu utama, mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini, terlebih dahulu menanam anakan pohon pala di taman yang berhadapan dengan gedung induk Polda Maluku.
“Pohon Pala merupakan buah asli Maluku yang memilik banyak manfaat dan keunggulan. Kita selain untuk penghijauan, juga ingin melestarikan tanaman berkhasiat ini,” kata dia.
Setelah penghijauan menanam anakan pohon pala, Orang nomor 1 Polda Maluku itu lalu memasukan Pataka Salawaku Emarina di dalam kantor baru. Hal itu dilakukan setelah dilakukan pemercikan air yang diambil dari 11 mata air di setiap kabupaten/kota di Maluku.
Pemercikan air dilakukan oleh Kapolda bersama tokoh-tokoh agama di Maluku. Ini dilakukan setelah sebelumnya digelar doa bersama yang dibawakan tokoh umat Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu dan Budha. Doa berlangsung khidmat di depan pintu utama Mapolda Maluku baru.
Kepada wartawan, Latif mengaku kantor baru ini merupakan pemberian rakyat. Sehingga pelayanan terbaik kepada masyarakat wajib diberikan.
Discussion about this post