Categories: Hukum KriminalMaluku

Kapolda Maluku: Berikan Kritik Konstruktif untuk Polri

Share

AMBONKITA.COM,- Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengaku, Polri tidak anti kritik. Namun berikanlah kritikan yang bersifat konstruktif, agar dapat bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di Maluku.

Hal itu disampaikan saat Kapolda Maluku menerima kunjungan audiensi dari organisasi Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Maluku, dan Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) Provinsi Maluku di ruang rapat lantai 2 Mapolda Maluku, Kota Ambon, Senin (27/3/2023).

“Audiensi ini merupakan bentuk kerja sama yang sifatnya membangun Maluku,” kata Irjen Latif.

Pada pertemuan itu, Irjen Latif juga menyampaikan data situasi kamtibmas di Maluku. Data yang diberikan mulai dari tahun 2021, dan perbandingan dengan 2022.

Menurutnya, meski secara kwantitas terjadi penurunan, namun secara kwalitas masih terjadi konflik sosial yang perlu diantisipasi dan ditangani bersama.

“Selama ini Polda Maluku telah melakukan kegiatan pencegahan, penghentian, bahkan pemulilhan pasca konflik dengan cepat. Kami juga mencegah meluasnya konflik sesuai UU (Undang-undang) Nomor 7 tahun 2012 tentang PKS (penanganan konflik sosial) di beberapa titik konflik di wilayah Maluku,” kata dia.

Ia menegaskan, penanganan konflik sosial bukan semata tugas Polri. Dalam UU PKS No.7 Tahun 2012, telah jelas dan tegas menjelaskan kalau penanganan konflik sosial menjadi tugas Pemerintah Daerah (Pemda), dibantu aparat keamanan dan instansi terkait.

“Pemahaman ini harus kami sampaikan agar tidak salah tafsir lagi. Teruslah memberikan kritik dan evaluasi terhadap Polri, tapi yang konstruktif dengan data yang akurat dan fakta, bukan hanya asumsi dan persepsi tanpa dasar,” harapnya.

BACA JUGA: Polairud dan Puskesmas Ustutun Sosialisasi Stunting di Desa Terluar Maluku

Konflik sosial kerap terjadi di Maluku. Irjen Latif mengajak LIRA maupun SEMMI, agar dapat membantu serta bersama-sama mencari solusi terbaik.

“Mari kita sama-sama cari solusi, dan jangan buat statemen di medsos yang justru membuat resah masyarakat dan membawa dampak buruk bagi nama baik Maluku, sehingga masyarakat luar enggan datang ke Maluku. Padahal sebenarnya di Maluku semua berjalan aman dan kondusif,” katanya.

Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat bersama-sama mewujudkan Maluku yang aman, damai dan sejahtera.

“Para pemuda adalah calon pemimpin masa depan dari kedua organisasi ini untuk memiliki moral dan integritas yang baik, tidak hanya bisa mengkritik orang tapi juga siap menerima kritik dan saran dari orang lain, itulah sebenarnya esensi dalam alam demokrasi,” ujarnya.

Sementara itu, Salim Rumakefing, Ketua Umum Pemuda LIRA, memberikan apresiasi kepada Polda Maluku yang telah menanganani konflik sosial dengan baik.

“Saya sangat mengapresiasi Bapak Kapolda Maluku, karena setiap ada kejadian konflik sosial maupun kriminal Bapak Kapolda Maluku langsung turun mengamankan,” sebutnya.

Konflik sosial yang kerap terjadi di Maluku, kata Rumakefing, umumnya karena persoalan tapal batas lahan, bukan soal agama atau SARA.

“Ada juga isu yang beredar bahwa Polda Maluku kurang mampu menangani konflik di Maluku, padahal sesuai pemikiran kami penangan Konflik sosial di Maluku bukan hanya tugas Polda tapi juga bagian tugas Pemerintah Daerah,” jelasnya.

LIRA, tambah Rumakefing, siap membantu dan mendukung Polda Maluku untuk menjaga situasi kamtibmas.

Terpisah, Sekertaris Wilayah SEMMI Provinsi Maluku, Ardi Kelian, mengaku pihaknya akan terus mendukung kinerja Polda Maluku dalam menjaga situasi kamtibmas.

Kelian juga memberikan apresiasi kepada Polda Maluku yang telah berupaya maksimal dalam menangani konflik sosial yang kerap terjadi di Maluku.

“Melihat kondisi Maluku saat ini, beberapa wilayah terjadi Konflik sosial untuk itu kehadiran kami ingin mendukung dan membantu Polri dalam penanganan persoalan yang terjadi di Maluku,” katanya.

Kelian mengakui, wilayah Maluku kerap terjadi konflik. “Bahkan konflik bukan saja baru terjadi, tapi sudah berlangsung sejak jaman dahulu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Maluku menambahkan, penanganan konflik sosial sesuai aturan dan perundangan merupakan tanggungjawab bersama antara Pemda dibantu aparat keamanan TNI, Polri dan instansi terkait. Termasuk masyarakat dan para pemuda.

“Peran para Raja dan pranata Adat juga sangat penting untuk melakukan pencegahan dini di negerinya agar tidak terjadi konflik sosial antar sesama di wilayah Maluku,” pungkasnya.

Editor: Husen Toisuta

BACA BERITA TERKINI AMBONKITA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Recent Posts

Berkas Pencalonan Bupati Buru Azis Hentihu Diterima PKS, PDIP, Gerindra dan PAN

AMBONKITA.COM,- Bakal Calon (Balon) Bupati Buru, Azis Hentihu, mengembalikan formulir pendaftaran atau resmi mendaftar di…

05/05/2024

Ketua AMKEI Ajak Warga Kei Bantu Jaga Kamtibmas

AMBONKITA.COM,- Ketua DPW Angkatan Muda Kei (AMKEI) Provinsi Maluku, Efendi Notanubun, mengajak seluruh masyarakat Kei…

05/02/2024

Buruh Gelar Syukuran dan Dialog, Peringatan May Day di Maluku Aman dan Damai

AMBONKITA.COM,- Tidak seperti di daerah lainnya yang melakukan aksi unjuk rasa, peringatan hari buruh internasional…

05/01/2024

Kandidat Wali Kota Ambon Jantje Wenno Resmi Daftar di PDIP

AMBONKITA.COM,- Jantje Wenno, bakal calon Wali Kota Ambon, melalui utusannya resmi mendaftar di DPC PDIP…

04/30/2024

Trafik Data dan Jumlah Pelanggan Indosat di Maluku Meningkat

AMBONKITA.COM,- Indosat mencatat terjadi peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 27,1% pada kuartal pertama tahun…

04/30/2024

Kepemimpinan Murad – Orno Dinilai DPRD Maluku “Gagal”

AMBONKITA.COM,- DPRD Provinsi Maluku menilai duet kepemimpinan Gubernur Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno…

04/30/2024