AMBONKITA.COM,- Di Negeri Kulur, Pulau Saparua, Maluku terdapat sejumlah goa berusia ratusan tahun yang berada di sejumlah wilayah di negeri itu. Salah satu yang cukup eksotis adalah Goa Air Putri.
Konon kisahnya, goa ini adalah goa tempat tujuh putri turun ke bumi dan mandi di kolam yang terdapat di dalam goa ini. Terdapat tujuh kolam ke arah kanan dan kiri goa yang kedalamannya tergantung pasang surut air kolam.
Goa Air Putri dijaga oleh masyarakat Negeri Kulur dan tak banyak orang luar negeri ini yang mengetahuinya. Hal ini sengaja dilakukan untuk menjaga kelestariannya.
Posisi Goa Air Putri terletak sekitar 500 meter dari Pelabuhan Feri Negeri Kulur, begitu kamu turun dari feri kamu tinggal berbelok ke arah kiri dari pelabuhan dan menyusuri jalan aspal hingga terlihat jalan setapak ke dalam hutan di sebelah kanan jalan.
Kamu bisa masuk melewati jalan setapak tersebut hingga sekitar 100 meter dari jalan utama dengan sepeda motor. Setelahnya kamu akan menemukan jalan bebatuan di tengah rimbunnya pepohonan menuju goa sekitar 10 meter dari jalan setapak.
Goa tersebut menjorok ke bawah dengan mulut goa sebagai pintu masuk berdiameter sekitar  dua meter, cukup untuk badan orang dewasa melintasinya. Di dalam goa memang terlihat gelap namun tak sumpek karena air kolam teramat dingin dan sejuk.
Saya bersama tiga kawan, anak negeri Kulur menuruni undakan tangga dengan sangat hati-hati karena lumut pada jalan masuk cukup berbahaya jika terpeleset.
Saat masuk ke dalam goa, saya memberi salam sebagai tanda saya orang baru pertama hadir di sana. Bukan apa-apa hanya soal kebiasaan setiap berkunjung ke tempat baru saja.
”Tidak apa-apa caca (sapaan untuk kakak perempuan,red) aman saja,” cetus Oca Sahupala, anak Negeri Kulur yang mengajak saya berkunjung ke sana.
Setelah kamu masuk menuruni tangga alami yang terbentuk oleh alam, kamu akan menemui bongkahan batu-batu besar seperti karang yang cukup tajam, mengapit dua kolam cukup luas untuk berenang empat orang dengan air  jernih yang menggoda. Eksotis, kata saya.
”Boleh berenang?” tanya saya meminta ijin pada Oca. Tentu saja boleh, serunya.
Saya turun ke dalam air dengan hati-hati, saat itulah saya melihat ke langit-langit goa yang dipenuhi stalagtit menjuntai tajam di langit-langit itu. Tapi uniknya ada lubang berdiameter  satu meter di langit-langit goa yang menghantar cahaya matahari masuk ke dalam goa.
”Itu konon ceritanya pintu turun para putri, tujuh putri ini datang untuk mandi di kolam ini,” jelas Heder, pemuda setempat.
Menurut Heder, ia dan kawan-kawan kerap menyusur goa ke arah kanan dan kiri dan menemukan adanya tujuh kolam lain yang semakin masuk ke dalam goa kian lebar kolamnya.
”Bahaya kalo pas air naik, dalam sekali kalo molo (menyelam),”jelas Heder.
Heder dan Upik, kawan lainnya mengajak saya naik ke bagian atas gowa lantas menurun sedikit dan menemukan bongkahan batu seperti patung manusia yang diselimuti kain putih. Tak ada yang bisa menjelaskan mengapa ada bongkahan batu serupa manusia di sana. Juga tak ada yang bisa menjelaskan mengapa harus dibalur kain putih.
Tapi legenda tentang tujuh putri yang turun mandi di goa itu begitu kuat di masyarakat setempat. Atas kisah itu mereka menyebut goa tersebut Goa Air Putri.
Jika kamu tertarik berkunjung ke sana, cukup datang ke Ambon dengan menggunakan tranportasi laut atau udara, lalu menuju Negeri Waai dan menyeberang dengan feri untuk sampai ke Negeri Kulur butuh waktu sekitar dua jam penyeberangan.
Pengalaman ke Negeri Kulur di akhir Desember 2023 itu teramat mengasikkan. Jadi tunggu apa lagi, ayo ke Maluku.
Penulis : Insany Syahbarwaty
Discussion about this post