AMBONKITA.COM,- Delapan Anggota DPD dan DPR RI asal Maluku, yang hendak bertemu Gubernur Maluku Murad Ismail terpaksa kecewa karena tidak bisa diterima pada 9 Maret 2022 lalu.
Padahal menurut Ana Latuconsina juru bicara 8 wakil rakyat ini, pertemuan tersebut penting karena menyangkut masalah genting batalnya mega proyek nasional di Maluku yakni Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang sudah masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Dari rilis yang diterima redaksi Ambonkita.com, Senin (14/3/22) jawaban Sekretaris Saerah (setda) Maluku, Sadli Le, saat itu gubernur belum bisa memberi waktu karena sudah terjadwal memiliki agenda panen raya di Seram Utara.
Padahal jika pertemuan tersebut jadi terlaksana, ada upaya bersama semua pemangku kepentingan Maluku baik yang di daerah maupun di Jakarta untuk mengatur dan menempuh langkah-langkah strategis terhadap ketidakpastian implementasi LIN dan ANP, demikian bunyi rilis tersebut.
Ana Latuconsina, anggota DPD RI menyebutkan, 8 wakil rakyat Maluku itu adalah, Mercy Barens (anggota DPR RI), Saadiah Uluputty (anggota DPR RI), Abdullah Tuasikal (anggota DPR RI), Hendrik Lewerissa (anggota DPR RI), Ana Latuconsina (anggota DPD RI), Novita Anakotta (anggota DPD RI), Miranti Tuasikal (anggota DPD RI) dan Nono Sampono (anggota DPD RI).
‘’Kita tidak lagi melihat warna bendera, kepentingan Parpol atau interest tertentu, tujuannya satu saja untuk kepentingan Maluku ke depan. Gerakan advokasi seperti begini tidak boleh sporadik dan parsial, harus satu suara kita, ‘’ jelasnya. (*)
Discussion about this post