AMBONKITA.COM,- Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Maluku tahun 2021 tercatat melampaui target yakni sebesar 102 persen. Target PAD Maluku Rp 533,39 miliar, dan terealisasi pada Desember 2021 sebesar Rp 547,57 miliar.
Demikian disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Sadali Ie, saat membacakan sambutan Gubernur Maluku, membuka kegiatan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Maluku Tahun 2022 di Marina Hotel, Kota Ambon, Rabu (2/3/2022).
“Capaian ini berkat kerja keras semua pihak. Dari aspek pajak teman-teman Tim Samsat dari Bapenda, Kepolisian dalam hal ini Direktorat Lalu lintas, Jasa Raharja dan Bank Maluku, kemudian dari aspek retribusi terdapat 26 OPD UPTD, bergabung juga 3 perusahaan daerah kita yaitu PD Panca Karya, Bank Maluku-Maluku Utara dan PT. Dok Wayame, memberikan kontribusi terbaik,” katanya.
Murad mengaku peluang peningkatan PAD masih terbuka luas. Sebab, masih ada peluang PAD yang belum digali, seperti pajak kendaraan bermotor plat merah, baik di provinsi maupun kabupaten/kota.
“Saya sudah menginstruksikan kepada Bapenda untuk segera melakukan koordinasi dengan setiap OPD provinsi dan bupati walikota, untuk tahun 2022 ini dijadikan tahun pembayaran piutang kendaraan bermotor pelat merah,” katanya.
Mantan Dankor Brimob Polri ini juga menginstruksikan untuk mendorong setiap investasi yang akan mengeksploitasi sumber daya alam di Maluku harus bisa melunasi pajak air permukaannya, mendorong percepatan sosialisasi Undang-undang Nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, “Yang didalamnya memuat pajak dan retribusi, yang diharapkan akan mampu memberikan nilai tambah terhadap kewenangan daerah dalam mengelola potensi sumberdaya alamnya,” sebutnya.
Murad meminta semua pihak terkait harus bergerak dengan irama yang sama untuk mewujudkan misi membangun Maluku, sehingga dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan sejajar dengan daerah maju lainnya.
“Kita melihat dan merasakan geliat pembangunan semakin terwujud walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, dan ketersediaan dana pembangunan yang terbatas, namun tidak mempengaruhi semangat kita. Hal ini terlihat dari capain indikator makro pembangunan seperti inflasi menunjukan kondisi stabil, indeks pembangunan manusia menunjukan nilai yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada kwartal empat tahun 2021 menunjukan angka 3,04 persen. Ini berarti kita bekerja dalam koridor yang benar,” jelasnya.
Ia memberikan apresiasi atas pelaksanaan forum OPD ini, karena dapat dijadikan sebagai forum untuk bersinergi kuat dan dapat menghimpun perangkat daerah lainnya yang memiliki tugas utama dalam mengelola pendapatan daerah melalui objek pajak dan objek retribusi.
“Atas nama Pemerintah Daeran Provinsi Maluku, saya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan forum OPD, ini sebagai wujud komitmen untuk berkolaborasi, bersinergi, komunikasi dan berkoordinasi dalam memajukan PAD di masing-masing kabupaten dan kota,” harapnya.
Kondisi pandemi covid-19, kata Murad, sangat mempengaruhi dinamika ekonomi dunia dan berimbas pada pertumbuhan ekonomi lokal di Maluku maupun kabupaten/kota. Sehingga Bapenda diharapkan dapat mendorong peningkatan PAD untuk mencapai target setiap tahun.
“Olehnya itu perlu ada kiat-kiat inovasi yang dilakukan dengan memperkuat sistem regulasi di daerah. Kemampuan fiskal yang rendah di kabupaten/kota harus diperkuat dengan peningkatan PAD melalui optimalisasi seluruh potensi pajak dan retribusi,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post