Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Insany, dia mengungkapkan pentingnya kolaborasi antara kalangan aktivis dan jurnalis dalam mengawal suatu kasus agar menuai sorotan publik.
“Kalau membutuhkan sesuatu itu bergaung, bergema atau mendapat perhatian maka media adalah ujung tombak yang tepat,” tambahnya
Namun menurutnya dibutuhkan media yang independen, dalam hal ini media yang tidak terkontaminasi dengan kepentingan pihak yang memegang kendali suatu perusahaan media.
“Media yang independen adalah media yang berhasil membuat suara publik, suara lokal, suara minoritas itu terwakili,” pungkasnya
Katrin Wokanubun aktifis yang tergabung dalam Sekolah Perempuan Maluku menceritakan pengalamanya berinteraksi dengan media.
‘’Kami pernah dikecewakan oleh media massa yang kayaknya tidak independen sehingga apa yang diberitakan tidak sesuai dengan yang kami maksudkan, ‘’ kata Katrin.
Akibatnya dia dan komunitasnya membuat media sosial sendiri untuk publikasi.
‘’Bagaimana sih media yang bisa bekerja dengan komunitas non profit seperti komunitas anak muda ?, alih-alih menggunakan media mainstream kami memilih membuat media sendiri,’’ kata Katrin.
AMBONKITA.COM,- Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan meminta dukungan dan mengajak seluruh…
AMBONKITA.COM,- Dua oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS), warga kecamatan Sirimau, Kota Ambon, yang diduga sebagai…
AMBONKITA.COM,- Aparat Satreskrim Polres Buru berhasil menggagalkan penyelundupan bahan kimia jenis Cianida (CN) dan Karbon…
AMBONKITA.COM,- Ketua Umum Bhayangkari Pusat, Juliati Sigit Prabowo, kembali menyalurkan ribuan paket bantuan sosial (Bansos)…
AMBONKITA.COM,- Anggaran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa di Negeri Administratif Aruan Gaur, kabupaten Seram…
AMBONKITA.COM,- Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Tial, Fadli Tuarita, diperiksa penyidik Subdit III Tindak Pidana Korupsi…