AMBONKITA.COM,- Gempa tektonik berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Minggu (12/12/2021) dini hari atau pukul 00.29 WIT, ternyata menyebabkan puluhan rumah dan tempat ibadah di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) mengalami kerusakan.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku, Henri Far Far yang dikonfirmasi mengungkapkan, sesuai data yang diterima Pusdalpos tercatat sebanyak 26 unit rumah warga rusak di Kecamatan Demar, MBD. 3 unit gereja dan fasilitas umum di sana juga mengalami hal serupa.
Puluhan rumah warga tersebut terdiri dari 13 diantaranya rusak berat, dan 13 lainnya rusak ringan. Belasan rumah rusak ringan tersebar di Dusun Bebar Barat 6 unit, Bebar Timur 4, dan Desa Ilih 3 unit.
Sementara tiga unit tempat ibadah gereja yang mengalami kerusakan tersebar di Dusun Bebar Barat dan Bebar Timur rusak sedang, dan rusak ringan di Dusun Ilih.
Selain itu juga tercatat 1 unit Balai Dusun di Dusun Bebar Barat rusak sedang dan sarana prasarana air bersih di Dusun Kumur juga terputus.
“Sesuai data ada 26 unit rumah warga rusak, dan ada juga sejumlah gereja dan fasilitas umum seperti prasaran air bersih yang terputus,” kata Henri, Senin (13/12/2021).
Henri mengaku pihaknya akan menyalurkan bantuan tanggap darurat yang dikirim ke MBD pada Selasa besok (14/12/2021).
“Kita dari provinsi tadi (Senin) ada serahkan bantuan tanggap darurat berupa tikar kurang lebih 60 lembar, terpal 50 lembar, sabun mandi 1.500 batang, masker 4.000 dan familiy KIT 13 doz kepada perwakilan mahasiswa MBD di Ambon dan rencananya besok (Selasa) sore akan dikirim ke sana dengan kapal,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa yang tidak berpotensi tsunami ini dirasakan warga Banda Neira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah dengan skala II MMI.
Hasil analisis BMKG, juga menunjukan gempabumi yang terjadi memiliki parameter update dengan magnitudo 5,7 SR.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.01° LS dan 128.75° BT, atau tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 278 km arah Timur Kota Tiakur, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Gempa itu berada pada kedalaman 23 km.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempabumi memiliki pergerakan mendatar turun (normal oblique).
Baca juga:Â Sesar di Laut Banda Picu Gempa Tektonik 5,6 SR, Dirasakan Warga Banda Neira
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post