Dikatakan, pada emblem Polri masih jelas tertulis Rastra Sewa Kotama. Seperti lambang burung Garuda yang mencengkeram Bhinneka Tunggal Ika, tidak dirubah menjadi bahasa Indonesia berbeda-beda tetap satu, tapi masih tertulis Bhinneka Tunggal Ika.
Rastra Sewa Kotama, kata Latif memiliki arti “Abdi utama daripada nusa dan bangsa”. Mental setiap personil adalah Abdi yang harus ditanamkan, mental pelayan dan pelindung, bukan mental penguasa, bukan mental Prabu.
“Tapi semua termasuk Kapolda saya meletakkan diri saya sebagai pelayan masyarakat. Mari kita mulai dari diri kita sendiri mudah-mudahan di tengah-tengah persoalan bangsa ini, di tengah-tengah persoalan Polri ini, kita segera pulih kembali, kita segera kembali mendapatkan kepercayaan publik, dan kepercayaan publik masih cukup baik. Mari kita pertahankan dan kita tingkatkan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan perlindungan pada kita sekalian, kepada Polri, kepada Polda Maluku, dan seluruh jajaran yang akan meningkatkan kinerja kita dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post