AMBONKITA.COM,- Sebanyak 21 hektar padi siap panen di Desa Wailoping dan Desa Loping Mulyo, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah, rusak terendam banjir.
Banjir terjadi akibat tanggul jebol setelah curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat pekan kemarin.
“Banjir terjadi karena tanggul sungai jebol. Akibatnya air meluap dan menyeret lumpur sehingga menutupi padi,” kata Penyuluh Swadaya Pertanian Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Mukhtar Abdul Aziz, dikutip dari Terasmaluku.com, Rabu (21/2/2024).
BACA JUGA: Kapolda Akui Kolaborasi Penegakan Hukum di Sektor Jasa Keuangan Penting
Mukhtar menyayangkan kejadian itu. Pasalnya, padi siap panen dengan total seluas 21 hektar ini rusak.
“Padi milik petani rusak itu tercatat di kami. Ada dua desa yang terjadi kerusakan. Kerusakan di Desa Wailoping ada 18 hektar sawah dan Desa Loping Mulyo tiga hektar,” katanya.
Kejadian tersebut, lanjut Mukhtar, sangat merugikan para petani. Mereka terpaksa memanen padi yang bisa dipanen meski harus membersikan kotoran dan lumpur.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Maluku Tengah, Arsad Slamat, mengaku sudah ke lokasi kejadian. Bahkan dirinya juga menyayangkan pihak desa yang tidak melaporkan kalau tanggul sungai telah lama rusak.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Maluku Tengah, Abdul Latif Key, mengatakan, pasca kejadian pihaknya langsung melakukan perbaikan terhadap tanggul yang jebol tersebut.
“Kita suda lihat dan sudah lakukan penanganan darurat pacsa kejadian tinggal selanjutnya dilakukan oleh Dinas PUPR setempat,” katanya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post