AMBONKITA.COM- Yayasan Sejiwa gencar mengkampanyekan program Jagoan (Jauhkan Adiksi Gawai, Optimalkan Potensi Anak). Salah satunya di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (9/10/2021).
Adiksi gawai merupakan penyakit gangguan otak yang menimpa anak akibat kecanduan bermain internet atau gadget.
Program Jagoan tersebut resmi diluncurkan di Kota Ambon oleh Wali Kota Richard Louhenapessy melalui virtual zoom.
Peluncuran gerakan Jagoan ini turut dihadiri Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Jhon Sanders, pendiri Ambon Ukulele Kids Community (AUKC) Nico Tulalessy, Komunitas Lebebai, Komunitas Anak Cinta Laut (ACL), Psikiater, Ahli Neursains, dan para mitra dari Mauku.
Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy, dalam peluncuran itu memperkenalkan potensi Maluku yang kaya dengan kegiatan-kegiatan anak-anak, yang penuh komitmen, konsisten dan sangat menginspirasi.
Ambon sendiri dikatakan merupakan salah satu kota musik di dunia yang ditetapkan UNESCO tahun 2019, sejajar dengan kota musik lain seperti Sevilla (Spanyol), Hamamatsu (Jepang), Liverpool (Inggris), Idanha-a-Nova (Portugal) dan Auckland (Selandia Baru).
“Kami memberikan apresiasi kepada teman-teman dari Yayasan Sejiwa yang telah menginisiasi kegiatan ini bersama-sama dengan komunitas Ukulele di Ambon,” kata Richard dalam sambutannya.
Richard mengaku terhormat terlibat dalam peluncuran program Jagoan ini, karena hal tersebut merupakan sebuah obesesi yang begitu luar biasa, “yang harus kita berikan dalam upaya mempersiapkan generasi kita ke depan,” ujarnya.
Menurutnya, peluncuran program Jagoan dalam memperingati hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober mendatang, juga merupakan momen penting bagi generasi bangsa, khususnya kota Ambon.
“Momentum 28 Oktober merupakan historis yang amat penting bagi kepentingan generasi muda kita,” sebut Richard dalam webinar peluncuran program Jagoan tersebut.
Sementara itu, pendiri Sejiwa, Diena Haryana, mengatakan perlunya melibatkan mitra-mitra dari berbagai wilayah di Indonesia, agar berbagai potensi daerah yang merupakan “success stories” dapat menjadi pembelajaran bagi semuanya.
“Jauhkan Adiksi Gawai, Optimalkan Potensi Anak, ternyata sudah banyak dilakukan, baik di sekolah-sekolah maupun oleh para penggiat anak serta anak-anak sendiri di Maluku dan hasilnya sangat luar biasa,” kata Diena.
Discussion about this post