Hal senada juga disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Jhon Sanders. Ia menyampaikan sebagai kota musik, maka instrumen ini bisa menjadi sarana pembentukan karakter generasi muda Ambon.
“Kami berkomitmen agar di sekolah anak-anak diperkenalkan musik sedini mungkin, dan kurikulum musik sudah masuk untuk tingkatan SD dan SMP. Anak-anak belajar alat-alat musik tradisional Maluku seperti ukulele, tifa, seruling bambu dan rebana,” kata dia.
Jhon mengaku saat ini dari TK dan PAUD sedang dikembangkan kurikulum musik. Dengan bermusik, anak-anak terpacu untuk ceria, kreatif, bahagia, bertanggung jawab, senang berkolaborasi dengan orang lain dan bersemangat.
“Musik akan bisa membangun karakter unggul anak-anak kita, juga ketrampilan hidup mereka,” tegasnya.
Pendiri Ambon Ukulele Kids Community (AUKC), Nico Tulalessy, mengatakan, musik dapat menjauhkan anak-anak dari adiksi gawai.
Menurutnya, AUKC dibentuk dengan tujuan menyediakan kegiatan alternatif bagi anak-anak untuk mengisi waktu luang. Ini dilakukan agar tidak melulu menghabiskan waktu dengan bermain gadget yang dapat menyebabkan kecanduan.
“Anak-anak ini senang bermusik karena di Maluku semua orang suka musik, tapi mereka juga senang berkegiatan dengan teman-teman mereka, berlatih terus dengan konsisten. Musik membuat mereka berkembang, bergembira, dan tidak lekat dengan gawainya (gadget/android),” katanya.
Kezia Tulalessy, 16 tahun, pendiri Lebebae, Komunitas anak pencinta lingkungan hidup di Maluku, mengaku mencintai laut dan pantai lebih baik daripada lekat pada gawai.
“Kami berkegiatan banyak di akhir pekan, untuk mengangkat sampah di berbagai tempat, berinteraksi dengan alam, bermain permainan-permainan tradisional dan belajar lebih dalam tentang lingkungan hidup,” sebutnya.
Kezia mengatakan dengan berbagai aktivitas tersebut membuat anak-anak di komunitasnya tidak melekat dengan gawai.
“Hal ini membuat kami semua tidak lekat dengan gawai. Adiksi gawai tidak terjadi. Kami sadar untuk melindungi diri dari adiksi gawai lewat kegiatan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat di Lebebae,” akuinya.