AMBONKITA.COM,- Sebanyak 1.904 unit rumah atau rumah tangga tidak mampu di provinsi Maluku, mendapat Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dari ribuan unit rumah di Maluku yang akan mendapatkan BPBL, 538 rumah tangga tidak mampu diantaranya berasal dari kabupaten Kepulauan Aru.
Demikian disampaikan Wanhar, Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM di sela-sela peresmian program BPBL di Desa Siwalima, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Rabu (2/11/2022).
“Dari target 80.000 rumah tangga se-Indonesia, Kementerian ESDM telah merencanakan sebanyak 1.904 rumah tangga di Maluku, dimana 538 rumah tangga calon penerima BPBL berada di Kabupaten Kepulauan Aru,” ungkapnya.
Wanhar mengatakan, selain bisa meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. Di mana, dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi bergantung pada penyediaan listrik dari tetangga.
Seperti diketahui, program BPBL merupakan sinergi antara Kementerian ESDM dan DPR RI. Ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan rasio elektrifikasi. Kementerian ESDM menugaskan PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL tahun anggaran 2022 dengan target 80.000 sambungan di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:Â 288 Desa di Maluku Belum Masuk Listrik
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends mengatakan, masalah kelistrikan di Kepulauan Aru harus diselesaikan dengan tuntas, dan untuk meningkatkan elektrifikasi se-Indonesia.
Barends yang merupakan anggota DPR RI Dapil Provinsi Maluku ini mengaku, pihaknya Komisi VII bersama dengan ESDM dan PLN telah berkomitmen untuk mengurus listrik se-Maluku.
“Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa mempercepat kelistrikan, kita tidak ingin masyarakat kita tertinggal dalam kegelapan. Jadi bagi semua pemangku kepentingan, dengan program BPBL ini kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan listrik ada maka masyarakat kecil bisa mengembangkan ekonomi produktif, home industry karena listrik sudah menyala,” jelas Mercy.
Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga menjelaskan, kelistrikan atau penerangan merupakan masalah yang belum teratasi secara penuh di negara Indonesia terutama di wilayah Kepulauan Aru.
“Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah pun merencanakan dan membuat berbagai program untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya melalui Kementerian ESDM yaitu melalui program BPBL kepada warga miskin, dan ini juga merupakan prakarsa dari Ibu Mercy,” jelas Johan.
Executive Vice President Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Indradi Setiawan, menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Komisi VII yang telah memberikan penugasan kepada PLN untuk melaksanakan program BPBL.
“Kami ucapkan selamat, mudah-mudahan program ini banyak memberikan manfaat, memberikan keberkahan, serta dapat dimanfaatkan dengan baik. Kiranya dengan program BPBL ini juga dapat membantu mengembangkan pendidikan keluarga maupun ekonomi keluarga,” ungkap Indradi.
Tiga warga penerima BPBL di Kepulauan Aru yakni Elisabeth Karatem (33), Sepnat Siarukin (39), dan Yakop Siarukin (44) mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis. Ketiga warga tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah, DPR RI dan juga PLN.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post