Ia mengungkapkan, penyambungan listrik juga menjadi masalah. Sebab, desa-desa yang belum terlistriki ini berada di daerah 3T. Sehingga sebagian besar tingkat perekonomian masyarakat masih rendah.
“Jadi kalau pemasangan listrik otomatis memerlukan biaya pasang meter. Itu kadang masyarakat tidak mampu sehingga mungkin nanti tidak sampai 100 persen yang bisa pasang listrik. Sehingga tentu pendapatan PLN akan berkurang,” ujarnya.
Sehingga dengan demikian, dibutuhkan sinergitas dalam pemberdayaan masyarakat di desa-desa tersebut. Harapannya agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga mampu menyambung listrik.
“Ketimbang mereka harus memakai genset dengan bahan bakar fosil (minyak tanah, solar) ini sudah naik dan itu lebih besar biayanya. Sementara PLN sendiri dengan program-program listrik ini masih ada subsidi dari pemerintah kabupaten kota,” jelasnya.
Pihaknya, lanjut Yos, juga akan mendorong pemerintah pusat agar dapat memperhatikan persoalan tersebut. Sebab, permasalahan ini kombain dengan program Pemerintahan Jokowi pada periode pertama yakni Indonesia Terang.
“Dari sisi pembiayaan mungkin pemerintah daerah bisa mendorong agar pemerintah pusat memperhatikan hal tersebut,” harapnya.
Editor: Husen Toisuta
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Discussion about this post