AMBONKITA.COM,– Akhir pekan biasanya kamu kemana, jalan-jalan ke mall, nongkrong di cafe, nonton di bioskop atau ngebar ? Gimana jika kamu sesekali kemping saja. Iya kemping. Bukan ke gunung seperti biasa, tapi kemping di tepi pantai.
Jika kamu warga Pulau Ambon, punya kendaraan sendiri lebih bagus, tapi tak seberapa juga jika harus sewa kendaraan angkutan umum, bahkan bisa juga menggunakan kendaraan online. Jika pakai aplikasi untuk motor berkisar 90 ribuan dan mobil 250 ribuan sekali jalan. Jika menyewa kendaraan angkot bisa kurang dari itu. Muat lebih banyak juga. Kamu tinggal meminta menjemput kembali sesuai waktu yang kamu inginkan.
Lah tujuannya kemana? nah ini yang ingin diceritakan. Tujuan campingnya di Pantai Moki, Morela, Maluku Tengah yang berada di Jazirah Leihitu, Pulau Ambon.
Beach Camp itu sih julukan populernya, bukan Mountain Camp seperti biasanya.
”Pantai Moki memang jadi favorit anak-anak pencinta alam sejak lama, ini salah satu lokasi kemping jika tak sedang kemping di gunung,” tutur Deni salah satu pencinta alam yang sering dijuluki ‘Hantu Moki’ karena keseringan camping di sini.
Pantai Moki, di Morela ini memiliki pantai yang lumayan panjang dengan pasang surut laut yang tak tinggi, jadi kamu bisa memasang tenda yang kamu bawa di sepanjang bibir pantai.
Yang mengasikkan, sepanjang pantai berjejer pepohonan seperti kenari atau ketapang yang cukup meneduhkan. Jadi tenang rasanya kemping di sini.
Setiap akhir pekan, sejak Jumat sore, pengunjung yang akan kemping mulai berdatangan. Biasanya mereka kembali pada Minggu sore.
Jangan tanya soal listrik. Tak ada aliran listrik di sini, kamu harus bawa suplay listrikmu sendiri, entah power bank, aki, atau genset kecil, bisa juga panel surya jika ingin mudah.
”Tenda memang kebutuhan wajib agar bisa tidur tepat di tepi pantai, bangun pagi pas buka tenda yang terlihat adalah laut yang tenang, hanya riak ombak kecil,” cetus Upik yang nyaris tiap akhir pekan kemping di sini.
Untuk sekali masuk membangun tenda kamu hanya ditagih 20 ribu dan dua ribu hingga lima ribu perak untuk akses ke jembatan.
Jangan kuatir jika kamu tak punya tenda, kamu bisa menyewa saung yang berjejer sepanjang pantai milik warga Morela para penjaga pantai. Dengan 50 ribu semalam kamu sudah bisa berteduh dari terpaan angin dan dingin saat malam. Saung ini terbuat dari papan dan gaba-gaba dengan atap rumbia.
Jangan kuatir juga soal air tawar, jika kamu berjalan kaki ke arah bukit dari ujung jembatan, kamu akan menemukan sungai indah dengan batu-batu besar yang cantik. Air sungainya jangan ditanya, dingin minta ampun. Sungai ini diteduhi pepohonan raksasa yang menjulang di sekitarnya.
Jadi usai berenang di pantai kamu bisa mandi di sungai yang airnya sebening kaca, dan sangat dingin. Bahkan jika kamu terus naik ke arah bukit kamu akan menemukan kolam dan air terjun di sana. Dua sisi alam yang berbeda.
Nah biasanya, pengunjung yang kemping selalu beramai-ramai alias bersama keluarga atau teman. Api unggun, main gitar atau barbaque di tepi pantai.
Jangan tanya soal sunset dan sunrisenya, kamu akan menemukan sunset dengan matahari merah saga dan jelas saat terbenam ke dalam laut di ujung horizon. Bayangkan indahnya. Bikin video, timelapse atau foto siluet wah cantik deh pokoknya.
Dan ketika pagi kamu akan menemukan matahari yang terbit dengan syahdu di balik bukit diantara pucuk pepohonan. Udara pagi jangan kamu tanya seberapa nyamannya. Angin dingin yang lembut menyapu wajahmu setiap kali kamu berdiri di ujung jembatan panjang yang menjorok ke laut.
Maka tak heran, setiap akhir pekan kamu akan menemukan belasan tenda berjejer di Pantai Moki, Morela. Cara lain menikmati akhir pekan dengan tenang.
Tapi jangan lupa, sebagai pencinta lingkungan bersih dan sehat, setiap sampah yang kamu hasilkan baiknya dibakar agar Pantai Moki tetap bersih dan nyaman untuk berkemah.
Tunggu apa lagi, akhir pekan ini yuk ke Moki.
Penulis : Insany Syahbarwaty
