AMBONKITA.COM,- Di era digitalisasi saat ini, Indonesia masih menjadi negara yang sangat rawan dari ancaman kejahatan cyber, termasuk di dunia perbankan.
BSSN mencatat lebih dari 1,6 miliar anomali trafik atau serangan dengan berbagai varian selama kurun waktu 2021. Jumlah ini tiga kali lipat dibanding tahun 2020.
Untuk mengantisipasi keamanan transaksi digital, Bank Negara Indonesia (BNI) menghimbau nasabahnya untuk selalu menjaga informasi pribadi.
“Jaga selalu informasi pribadi yang bersifat rahasia, seperti identitas diri, nomor ponsel, nomor rekening, user ID, password, PIN dan OTP transaksi,” kata Pemimpin Divisi Manajemen Risiko BNI, Rayendra Minarsa Goenawan, dalam Workshop Literasi Keamanan Digital Perbankan, Peduli Lindungi Data Pribadi. Kegiatan itu digelar BNI bekerjasama dengan AMSI melalui virtual pada Rabu (24/08/2022).
Rayendra meminta nasabah untuk segera menghubungi call center BNI apabila kartu hilang, dicuri, atau data kartu diketahui orang lain.
Para nasabah diharapkan tidak memberikan atau meminjamkan kartu kredit atau debit kepada siapapun. Nasabah juga diminta untuk melengkapi Deivice (HP, PC, Laptop) dengan anti virus, dan tidak menggunakan wifi public saat melakukan transaksi.
“Berhati-hati dengan wifi publik, karena keamanannya kita sharing dengan publik yang ada di situ, jadi berhati-hati terutama saat melakukan transaksi,” ingatnya.
Ia pun meminta nasabah untuk bisa mendaftarkan email atau SMS notifikasi transaksi, dan melakukan updating data kepada pihak bank apabila terdapat perubahan data.
Tak hanya itu, Rayendra juga meminta nasabah untuk menghindari melakukan transaksi melalui web yang tidak dikenal maupun pada merchant e commerce yang tidak mengimplementasikan 3d secure.
“Keamanan tidak hanya dari pelaku jasa keuangan saja, tapi paling utama dari pemilik data sendiri dalam menjaganya,” harapnya.
BACA JUGA:Â BNI Perkuat Literasi dan Perlindungan Nasabah, Tangkis Serangan Siber
Discussion about this post