AMBONKITA.COM,- Naas menimpa Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Layur. Kapal yang mengangkut lebih dari 100 orang penumpang ini dihantam gelombang tinggi saat akan bersandar di pesisir pantai Wailei, Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Selasa siang (28/12/2021).
Seperti biasanya, KMP Layur menurunkan penumpang dan kendaraan bermotor di pesisir pantai Wailei. Sebab, wilayah itu tidak memiliki dermaga pelabuhan.
Dari pantauan AmbonKita.com melalui penggalan-penggalan video yang tersebar viral, terlihat sejumlah warga di tepian pantai sedang berusaha menarik kapal agar merapat di pesisir pantai.
Hal itu dilakukan karena kapal dihantam gelombang tinggi yang disertai angin kencang. Sejumlah penumpang kapal pun turun secara tak lazim. Mereka nekat melewati tali kapal.
“Kejadian tadi sekitar jam 11, pas angin kencang dan ombak tinggi jadi feri sulit sandar. Banyak penumpang yang turun lewat tali termasuk anak-anak yang digendong lewat samping,” ungkap Alwi salah seorang penumpang yang dihubungi melalui telepon genggamnya.
Kapal tersebut berlayar sejak pagi dari Pelabuhan Fery di Kulur, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Tiba di Wailei, kapal yang seharusnya menurunkan penumpang dari depan tak mampu dilakukan. Sebab, saat itu gelombang tinggi dan angin kencang terus menerpa. Alhasil, kapal akhirnya kandas di tepian pantai.
“Termasuk motor saya dan motor penumpang lain juga diangkut keluar, tidak bisa jalan soalnya,” ujarnya.
Penjabat kepala Desa Latu, Dahlan Patty mengakui KMP Layur sempat kesulitan bersandar di tepi pantai desa tersebut akibat cuaca buruk.
“Iya, tadi gelombang sangat tinggi dan cuaca buruk jadi fery susah sandar,” katanya.
Ia mengatakan setelah lebih dari dua jam berusaha menepi, KMP Layur akhirnya bisa bersandar dengan aman di pantai tersebut.
“Tadi Feri sempat terlempar tapi saat ini sudah sandar sekarang dan semua penumpang sudah turun,” jelasnya.
Terpisah, Manager Usaha PT Pelni Cabang Ambon, Samsudin Tanasi, yang dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut.
“Tadi memang ada cuaca buruk dan gelombang tinggi tapi kapal sudah sandar saat ini,” jelasnya.
Penulis: Husen Toisuta
Discussion about this post