Selain dilengkapi fasilitas restaurant, asrama juga dilengkapi dengan aula pertemuan serta lift berdaya tampung 30 orang.
Menurut Nizar Ali, kenaikan status asrama haji menjadi Embarkasi Haji Antara ini merupakan upaya untuk menampung jamaah haji dengan frekuensi daya tampung yang lebih besar.
‘’Sebenarnya Embarkasi Haji Antara Maluku ini bisa ditingkatkan lagi statusnya menjadi Embarkasi Haji Full atau penuh, ‘’ kata Nizar usai peresmian.
Tapi menurutnya, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi yakni asrama haji harus mampu menampung dua kloter jamaah haji dalam setiap hari keberangkatan.
‘’Kalau sekarang sudah mampu menampung satu kloter. Tinggal menambah gedung atau ruangan untuk satu kloter lagi, agar statusnya berubah dari Embarkasi Antara menjadi Embarkasi Penuh,’’ jelasnya
Dengan demikian, lanjutnya jamaah haji tidak perlu lagi melakukan transit penerbangan ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, sudah bisa terbang dari Ambon menuju Jeddah, Arab Saudi.
Persyaratan lain yang diamanatkan adalah landasan pacu yang memenuhi persyaratan penerbangan tiga ribu meter.
“Itu standar penerbangan internasional untuk bisa dilandingi pesawat berukuran besar seperti pesawat jenis Boeing 777, 747 atau Air Bus 420,” jelas Nizar Ali.
Namun ini di luar kewenangan Kemenag RI jika berkaitan dengan penambahan panjang landasan Bandara Internasional Pattimura Ambon.
Terkait hal itu, Sekjen meyakini, Gubernur Murad Ismail telah membahasnya dengan Kementerian Perhubungan.
Discussion about this post