AMBONKITA.COM– Dalam rangka memperingati Hari Hutan, Hari Air dan Hari Bumi International yang jatuh pada April lalu, Green Moluccas menggandeng GPM Klasis Pulau Ambon menggelar lomba bertutur tentang alam untuk anak dan remaja, Sabtu (1/5/2021).
Dalam lomba kali ini Green Moluccas, mengangkat tema Menggali Makna Hutan yang Menghijau dan Air yang Berkilau untuk Bumi yang Layak Huni bagi Anak-anak.
Ajang ini adalah ajang kelima sepanjang tahun 2021 ini, yakni di wilayah Kusu-kusu, Eri, Hukurila dan Airlouw.
Green Moluccas berharap dari ajang ini akan lahir Kewang (penjaga hutan) Cilik dan Remaja sebagai duta-duta lingkungan yang diharapkan bisa menyuarakan berbagai permasalahan lingkungan hidup di Maluku
Lomba bertutur ini melibatkan 46 peserta yang terdiri atas 19 orang untuk kategori anak dan 27 orang kategori remaja, yang seluruhnya berasal dari anggota jemaat se-Klasis Pulau Ambon.
Dalam sambutannya, Executive Director Green Moluccas Azmida Kwalomine menyampaikan harapannya, agar ajang ini menjadi ruang belajar bagi anak-anak yang merupakan penerus estafet kepemimpinan di negeri ini.
‘’Kelak, ketika mereka memimpin diharapkan bisa lebih memperhatikan dampak perubahan lingkungan dan mengerti apa yang harus dilakukan, ‘’ jalas Azmida.
Kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari GPM Klasis Pulau Ambon dan UPTD IPST Kota Ambon ini menghadirkan tiga orang juri, Thos Ruhulessin selaku MPK Klasis Pulau Ambon, Paulina Gaspersz dari Badan Pusat Statistik dan Irene Mindelwil Sohilait selaku kepala UPTD IPST Dinas Lingkungan Hidup kota Ambon.
Menurut Thos Ruhulessin kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perwujudan relasi kerjasama yang penting antara Klasis Pulau Ambon dan Green Moluccas.
‘’Karena kegiatan seperti ini dapat membangun keberanian dan kemampuan berekspresi juga berpendapat bagi anak-anak, ‘’katanya.
Pasca kegiatan ini, Kewang Cilik dan Remaja yang telah terpilih, selanjutnya menjadi duta-duta lingkungan Green Moluccas yang akan terus dibimbing, sehingga bisa meneruskan tugas sebagai Kewang di jemaat masing-masing.
Azmida mengungkapkan kampanye pemulihan krisis lingkungan hidup diharapkan bisa menjadi kerja bersama mulai dari rumah dan lingkungan terdekat.
Yang menarik menurut Azmida, seluruh peserta yang terlibat juga didaftarkan menjadi nasabah pada Bank Sampah Ambon Hijau milik Green Moluccas, serta akan terus dilibatkan dalam berbagai program.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul sembilan pagi dan baru berakhir sore hari di aula kantor Klasis Pulau Ambon ini, akhirnya memutuskan Aurelia Pattisina dari Jemaat GPM Kusu-kusu Sereh sebagai Juara 1 Kewang Cilik dengan judul naskah Isi Kabong (Isi Kebun).
Mishella Telussa dari Jemaat GPM Mahia sebagai Juara 1 Kewang Remaja dengan judul naskah Kalesang Dusun par Tampa Makang Ana Cucu (Mengurus Dusun untuk Tempat Makan Anak Cucu).
Green Moluccas menilai degradasi hutan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis air bersih di kota Ambon juga persoalan sampah menjadi sorotan pada lomba kali ini. Hal ini terlihat jelas pada tema cerita yang dibawakan oleh sebagian besar peserta.
Menurut Azmida, ancaman degradasi hutan dan pencemaran laut terhadap ketersediaan bahan pangan lokal juga tak luput disoroti. ‘’Kesadaran akan pentingnya menjaga hutan, air, juga laut secara bersama-sama telah tumbuh pada mereka dan tak bisa lagi ditunda-tunda, “kata
Menurut salah satu juri, Irene Mindelwil Sohilait pentingnya acara ini karena dapat menumbuhkan kesadaran sejak dini pentingnya menjaga lingkungan hidup.
‘’Kan manfaatnya bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk keberlanjutan hidup generasi mendatang, ‘’tegasnya. (M-2)
Discussion about this post