AMBONKITA.COM,- Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia kembali dinaikan PT Pertamina (Persero) sejak 1 Januari 2025.
Sebelumnya, kenaikan harga BBM nonsubsidi seperti Dexlite, Pertamina Dex dan Pertamax Turbo terjadi pada 1 Desember 2024.
Sementara di awal tahun ini, BBM nonsubsidi yang dinaikan jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Sedangkan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Biosolar tidak mengalami kenaikan.
Kenaikan harga BBM ini adalah implementasi dari Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Kepmen ini merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum Jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui stasiun pengisian bahan bakar umum.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga BBM Nonsubsidi mengalami kenaikan karena ada penyesuaian.
“Harga BBM Non Subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus,” kata Heppy melalui keterangannya yang diterima Rabu (8/1/2025).
Penyesuaian juga dilakukan dengan mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Sejatinya, nilai tukar uang satu dollar AS senilai Rp16.220 per 1 Januari 2025.
“Di bulan Januari 2025 ini harga BBM Non Subsidi Pertamina mengalami penyesuaian namun kami pastikan tetap yang paling kompetitif,” sebutnya.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, menambahkan, penyesuaian harga BBM selalu dilakukan setiap bulannya.
“Setiap bulan memang ada penyesuaian harga, bisa naik, bisa turun, ada evaluasi terkait pertimbangan harga yang bergantung pada fluktuasi minyak dunia dan nilai tukar rupiah,” katanya.
Dengan adanya kenaikan harga BBM Nonsubsidi, Edi memastikan bahwa terkait harga BBM subsidi jenis Biosolar dan Pertalite tidak mengalami kenaikan.
“Untuk BBM Subsidi, Biosolar tetap di harga Rp6.800 per liter dan Pertalite tetap Rp10.000 per liter,” tegas Edi.
Dengan adanya penyesuaian harga, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berharap dapat terus mendukung kebutuhan energi masyarakat di seluruh wilayah Papua Maluku.
Berikut update daftar harga BBM Pertamina di wilayah Maluku hingga Papua :
Provinsi Maluku
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: (-)
Provinsi Maluku Utara
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: (-)
Provinsi Papua
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: (-)
Provinsi Papua Barat
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: Rp14.200
Provinsi Papua Barat Daya
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: Rp14.200
Provinsi Papua Selatan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: (-)
Provinsi Papua Pegunungan
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: (-)
Provinsi Papua Tengah
– Harga Pertalite: Rp10.000
– Harga Biosolar: Rp6.800
– Harga Pertamax: Rp12.800
– Harga Pertamax Turbo: (-)
– Harga Dexlite: Rp13.900
– Harga Pertamina Dex: (-)
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post