AMBONKITA.COM- Wilayah Maluku memiliki karakteristik yang tidak selalu sama dan rentan akan ancaman bahaya Tsunami. Di situasi itu, penyelamatan diri lebih penting agar terhindar dari dampaknya.
Hal itu disampaikan Gubernur Maluku, Murad Ismail, saat menghadiri kegiatan Simulasi Evakuasi Mandiri Gempabumi dan Tsunami bersama Sekretaris Utama BNPB RI, Lilik Kurniawan, di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Kamis (30/9/2021).
Simulasi dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi berbagai bencana, sekaligus mengurangi resikonya.
Dalam latihan evakuasi tersebut, diawali dengan terjadinya gempabumi. Getaran gempa dirasakan masyarakat di Dusun Air Manis, Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Saat terjadinya gempa, masyarakat dalam hal ini diperankan oleh peserta simulasi sekitar 100 orang, berlari menuju tempat evakuasi sementara di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon. Jarak evakuasi 1,3 km atau membutuhkan waktu 17 menit.
“Tentunya bukanlah proses pembelajaran yang singkat untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna meraih ketangguhan. Apa yang baru kita saksikan merupakan contoh yang patut dilaksanakan secara berkala dan dimana saja,” pinta Gubernur.
Menurutnya, latihan simulasi merupakan momentum yang penting. Ini dilakukan agar masyarakat dapat duduk bersama dan menyepakati hal-hal penting, yang nantinya bisa dituangkan dalam prosedur tetap kedaruratan.
“Dalam situasi adanya Tsunami, masyarakat setempat dan sekitarnya (Laha) dapat diizinkan melintasi Runway (landasan pacu) Bandara Pattimura Ambon,” katanya.
Masyarakat diijinkan untuk berlari menyelamatkan diri dalam waktu singkat menuju lokasi evakuasi atau pada daerah ketinggian di kawasan pegunungan.
“Mari bersama-sama kita memaknai setiap proses menggapai kesiapsiagaan, sebagai suatu keharusan untuk ketangguhan daerah. Kita harus benar-benar siap untuk memungkinkan skenario terburuk sebelum bencana membuat kita semua terpuruk,” pungkasnya.
Kompleksitas kebencanaan di Maluku, kata mantan Dankor Brimob Polri itu, merupakan fakta yang tak bisa terhindarkan.
Olehnya itu, pemerintah daerah membutuhkan adanya pendampingan dan pembelajaran dari BNPB RI maupun instansi/lembaga terkait lainnya.
Ia mengatakan, semboyan “Baku Keku Raih Ketangguhan”, menggambarkan saling dukung dan bantu diantara semua pihak merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan.
“Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan terima kasih kepada BNPB RI, BMKG RI serta instansi/lembaga terkait yang telah bekerjasama sehingga kegiatan ini berjalan baik,” tutup Gubernur.
Discussion about this post