(Spesial Hari Ibu, 22 Desember 2021)
Penulis : Ns. Christy N M Hitijahubessy, M.Kep., Sp.Kep.Mat (Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku)
AMBONKITA.COM,-Kalesang Diri adalah sapaan orang Maluku untuk istilah “Self care” yang merupakan salah satu bentuk kepedulian seorang perempuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraannya sebagai bentuk pemberdayaan perempuan dari sudut pandang kesehatan.
World Health Organisation (WHO) mendefinisikan self care sebagai bentuk kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, serta mengatasi penyakit dan disabilitas dengan atau tanpa dukungan tenaga kesehatan penyedia perawatan.
Ruang lingkupnya meliputi promosi kesehatan; pencegahan penyakit dan kontrol; pengobatan sendiri; memberikan perawatan kepada orang yang tidak mampu melakukannya secara mandiri; mencari rumah sakit/spesialis/perawatan primer jika diperlukan; dan rehabilitasi.
Self Care atau “Kalesang Diri” bukanlah istilah atau konsep baru, perawatan diri memiliki potensi untuk meningkatkan pilihan serta kesempatan bagi perempuan untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan dan perawatannya.
Keterbatasan fasilitas layanan kesehatan baik infrastruktur maupun layanan medis di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan Maluku serta Kota Ambon secara khusus sebagai akibat pandemi covid-19, mengharapkan perempuan berdaya mampu memainkan peran “Kalesang diri” untuk meningkatkan kualitas hidup khususnya kesehatan reproduksi.
Beberapa rekomendasi WHO untuk perawatan diri khusus kesehatan reproduksi perempuan meliputi peningkatan perawatan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir, memelihara lingkungan, pertimbangan ekonomi, implementasi untuk kelompok rentan, dukungan perawatan diri bagi perempuan, praktik penggunaan digital selfcare (WHO consolidated guideline on self-care interventions for health: SRHR, 2019)
Perempuan adalah individu yang mulia/terhormat karena memiliki kodrat berbeda dengan laki-laki. Kodrat perempuan yaitu mendapat Haid, Hamil, Melahirkan, Menyusui hingga Menopouse.
Kodrat ini mengharuskan perempuan lebih peka untuk kalesang diri atau merawat dirinya sendiri melalui kenali organ reproduksinya, peka terhadap gejala-gejala yang mengindikasikan adanya kelainan, lakukan pencegahan, lakukan deteksi dini serta tindak lanjut pengobatan.
Kelainan pada organ reproduksi perempuan yang sering ditemui seperti infeksi, alergi, kelainan hormonal, tumur atau kanker sampai dengan kerusakan organ reproduksi.
Adapun gejala yang timbul yang mengindikasikan kelainan-kelainan tersebut seperti keputihan dalam jumlah yang banyak, berbau, gatal dan iritasi, kemerahan dan terasa perih disekitar area kelamin, perdarahan diluar waktu haid, tidak haid, benjolan.
Kondisi ini dapat disebabkan karena kurangnya kepedulian perempuan menjaga kebersihan diri khusus organ reproduksinya, meningkatnya pH vagina, aktivitas seksual diusia muda, perilaku sex yang tidak sehat serta menderita penyakit-penyakit tertentu.
Deteksi dini merupakan salah satu bentuk Kalesang diri perempuan terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan reproduksi perempuan. Deteksi dini yang dilakukan seperti skreening Infeksi Menular seksual, HIV AIDS , pemerikasaan IVA, Papsmear, SADARI/SADARNIS.
Kalesang diri perempuan mulai dilakukan sejak dini, terutama bagi perempuan yang telah aktif melakukan hubungan seks.
Kalesang diri dapat dilakukan setiap saat melalui konsultasi dengan petugas, kunjungi layanan kesehatan yang terdekat untuk dilakukan skreening kesehatan perempuan.
KALESANG DIRI WUJUD PEREMPUAN BERDAYA DI MALUKU…TABEA!!! (*)
Discussion about this post