AMBONKITA.COM-Koperasi Produsen Soar Pito Soar Pa, Petuanan Kayely Kabupaten Buru, Maluku meminta Gubernur Maluku Murad Ismail memberikan izin kepada koperasi bekeja di area wilayah pertambangan Gunung Botak, Kabupaten Buru.
Permintaan tersebut disampaikan menyusul diterbitkannya surat keputusan Kementerian ESDM RI tahun 2022 tentang wilayah pertambangan rakyat Provinsi Maluku, termasuk Gunung Botak.
“Sehubungan dengan diterbitkannya surat keputusan Kementerian ESDM RI Nomor. 113./K/MB.01/MEM.B 2022 tentang wilayah pertambangan rakyat Provinsi Maluku, maka itu kami dari koperasi Soar Pito Soar Pa meminta kepada Bapak Gubenur Maluku agar koperasi kami Soar Pito Soar Pa bisa bekerja diare kami secara kearifan lokal dengan metode-metode kerja yang diatur oleh Dinas ESDM Provinsi Maluku,” demikian isi surat Koperasi Soar Pito Soar Pa kepada Gubenur Maluku.
Surat yang ditandatangani oleh Ketua Koperasi Soar Pito Soar Pa, Yohanes Nurlatu, Sekretaris Koperasi Salmon Behuku, penasehat koperasi, Onyong Wael dan pengawas koperasi Ruslan Arif Soamole itu diserahkan ke Gubenur lewat stafnya di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (2/2/2023).
Selain gubernur, surat koperasi Soar Pito Soar Pa juga diserahkan ke Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, Ketua DPRD Maluku, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dinas ESDM Provinsi Maluku dengan tembusan Bupati Buru, Ketua DPRD Buru, Kapolres Buru dan Dandim Namlea.
Koperasi juga menyerahkan surat mereka ke tim Amdal/kajian lingkungan hidup stretegis (KLHS) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unpatti Ambon.
Dalam surat permintaan ke Gubernur, koperasi Soar Pito Soar Pa melampirkan dengan dokumen koperasi. Yakni izin lingkungan, izin galian C, titik koordinat dan peta blok koperasi Soar Pito Soar Pa ke Dinas ESDM Maluku, sambil menunggu izin IPR dari Gubernur Maluku.
Selain itu, koperasi Soar Pito Soar juga sudah memiliki izin amdal, UKL-UPL.
“Sehingga menghadapi Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri kiranya dapat memberikan aspek sosial kepada masyarakat adat agar bisa dapat bekerja secara kearifan lokal dengan payung hukum Soar Pito Soar Pa,” bunyi isi surat koperasi ke gubernur.
Untuk surat koperasi ke tim Amdal/KLHS Fakultas MIPA Unpatti Ambon diterima langsung Prof. Dr. Yusthinus Tobias Male, S.Si.,M.Si, ketua tim penyusul Amdal/KLHS.
MIPA Unpatti Ambon adalah pihak yang memiliki kompentensi menyusul Amdal, UKL-UPL.
“Koperasi Soar Pito Soar Pa sudah memiliki izin linkungan yakni amdal, UKL-UPL dan siap disidangkan sambil menunggu IPR dari Gubernur Maluku,” kata Male.
Sementara itu, koperasi Soar Pito Soar Pa dan masyarakat adat Kayely juga menolak adanya investor masuk ke wilayah pertambangan emas Gunung Botak, kecuali koperasi.
Editor : Hamdi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.
Discussion about this post