AMBONKITA.COM,- Wakil Gubernur Maluku Barnabas Natanhiel Orno menghadiri kegiatan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Ambon.
Sertijab Kepala LPP RRI Ambon dari Darno kepada Jaya Maulana Rukmantara ini berlangsung di Auditorium George de Fretes, lantai II Gedung Kantor LPP RRI Stasiun Ambon, Rabu (23/2/2022).
Darno sendiri diangkat dalam jabatan barunya sebagai Kepala LPP RRI Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sedangkan Jaya Maulana Rukmantara, sebelumnya menjabat LPP RRI Meulaboh, Aceh Barat.
Barnabas Orno dalam sambutannya berharap RRI mampu berinovasi dalam teknologi terkini dengan menstimulus beragam jenis program siaran yang menarik dan disukai. Ini diharapkan sehingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai karakter pendengarnya.
“Fenomena inilah yang mesti ditangkap dan difasilitasi oleh RRI jika esensinya sebagai lembaga penyiaran publik dapat terwujud secara optimal. Untuk itu, harapan saya kepada jajaran LPP RRI Ambon agar selalu meningkatkan etos kerja, berkreasi dan berinovasi dalam rangka menghadapi era informasi dan keterbukaan publik, sekaligus dapat membantu pemerintah daerah dalam menginformasikan hasil-hasil Pembangunan Daerah,” harapnya.
Barnabas mengaku proses mutasi jabatan merupakan hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Hal itu tentunya dilakukan dengan mencermati dinamika dan kebutuhan organisasi LPP RRI sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mutasi juga merupakan langkah penyegaran dalam rangka peningkatan karir dan kinerja aparatur LPP RRI itu sendiri.
“RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang independen dan nonkomersial memiliki tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, perekat sosial dan pelestarian budaya bangsa melalui siaran yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat di wilayah NKRI,” katanya.
Mantan Bupati MBD itu menilai, tugas LPP RRI harus diakselerasi dengan inovasi teknologi terkini untuk menghadapi persaingan yang makin kompetitif.
RRI, lanjut dia, juga harus mampu beradaptasi dengan konvergensi teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dapat menjadi katalisator dan konektor yang andal di dalam ruang publik.
Wagub mengaku menyadari sungguh eksistensi dari radio itu sendiri yang sudah mulai tergoncang dengan adanya kemudahan dalam akses internet.
Menjamurnya berita online yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja melalui smartphone pribadi, kata dia, membuat radio perlahan-lahan tidak lagi menjadi alternatif utama dalam penerimaan informasi masyarakat.
“Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, menuntut RRI untuk profesional, mengelola transformasi teknologi yang terarah dan transformasi konten yang dapat merubah persepsi publik bahwa RRI mampu bersaing di dunia digitalisasi,” pintanya.
Editor: Husen Toisuta
Discussion about this post