Setelah menjelaskan tujuan kedatangan kepada Ellen, kami kemudian diajak berkeliling LAPAS, Ellen menunjukkan ruang serba guna yang juga menjadi ruang komunikasi.
‘’Di ruangan ini, kami membolehkan para warga binaan ini menggunakan handphone untuk berkomunikasi secara bergiliran dengan keluarganya, sambil tetap kami pantau, tapi cara ini efektif membunuh kerinduan mereka dengan keluarga,’’ ujar Ellen yang sempat menunjukkan mural di sudut ruangan yang ternyata hasil karyanya sendiri.
Elen lantas mengantar kami ke ruangan lain yang dipenuhi pajangan kerajinan yang dibuat oleh penghuni LAPAS.
‘’ Ini karya mereka, dari bahan daur ulang seperti koran, plastik dan lainnya yang dibuat beragam kerajinan, ada yang bertema Ambon City Music juga,’’ jelas Ellen.
Menurutnya pihak LAPAS hanya memfasilitasi bahkan mengundang pelatih dari luar baik lembaga seperti Badan Latihan Kerja (BLK) juga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
‘’Bahkan Kami undang juga perhotelan untuk memberi berbagai ketrampilan perhotelan dan itu bersertifikat,’’ ungkap Ellen.
Discussion about this post